One trillion dollar question... Saham apa yang akan segera naik? Naik tinggi dan kencang? Bagaimana mengetahui suatu saham akan segera naik harganya? Pengetahuan umum yang ada selama ini berusaha menjawab pertanyaan tersebut dengan dua pendekatan, yaitu:
1. Technical analysis
2. Fundamental analysis
Mitos #1 Kemampuan hebat Fundamental analysis menjadikan Warren Buffett kaya-raya / mampu memperkirakan suatu saham akan terbang tinggi harganya.
Tidak tepat, itu hanya di pikiran masyarakat umum sebagai hasil dari pemberitaan media. Faktanya Warren Buffett menjadi kaya-raya karena mampu melipatgandakan portfolionya dengan pertumbuhan rata-rata hanya 23% per-tahun selama lebih dari 50 tahun! Bila setahun ada 52 minggu, maka cukup dengan pertumbuhan portfolio kurang dari +0.5% per minggu.... anda bisa menjadi sekaya Warren Buffett !
Fakta #1 Kekayaan finansial dihasilkan dari system compounding-interest ! (keajaiban bunga- majemuk)
Mitos #2 Value investing akan melipatgandakan kekayaan secara pasti.
Tidak sepenuhnya benar. Kalau memang value-investing mampu memprediksi kenaikan harga saham secara eksak.... mengapa ada saham yang Price-Earning Ratio-nya tinggi ( dengan kata lain: valuasi saham sudah mahal, dimana harganya diatas nilai intrinsik) namun harga sahamnya masih terus melaju naik? Dan ada saham yang PE-Rationya rendah ( dengan kata lain: valuasi saham murah, dimana harga saham di bawah nilai intrinsik) tapi harganya nggak naik-naik?
*Catatan. Secara matematis umum, PE-Ratio dianggap rendah bila rasionya lebih rendah dibanding dengan deposito di bank. Sebaliknya PE-Ratio dianggap tinggi bila rasionya lebih tinggi dari bunga deposito. Bila misalnya bunga deposito 10% p.a. maka PE-Ratio deposito = 100/10 = 10 . Maka suatu saham dengan PE-Ratio di bawah 10 dianggap under-value secara umum. Namun tetap saja faktanya bahwa tidak ada satu saham-pun yang bila PE-rationya katakanlah 1 akan melaju menjadi 10, atau saham yang PER 30 lalu kemudian akan segera kembali turun supaya mendekati PER 10x. Jadi tidak ada ekuilibrium, tidak ada kepastian... maka demikian juga dengan value-investing hanya berupa persepsi dinamis di pikiran masing-masing investor, bila tidak mau dianggap sekedar "mitos".
Fakta #2 Faktor inflasi (pertumbuhan uang lebih tinggi dibanding pertumbuhan barang/ jasa) menyebabkan harga produk - termasuk saham - secara umum dalam jangka panjang akan naik terus harganya.
Mitos #3 Semua informasi pasar sudah tercermin dalam Technical Analysis , dengan demikian analisis teknikal dapat mengetahui pergerakan harga saham di masa datang (dengan kata lain: bisa mengetahui bilamana saham akan segera terbang harganya)
Ini mental masyarakat umum yang cenderung mempelajari pola-pola di masa-lalu untuk memperkirakan kejadian-kejadian di masa-datang. Padahal belum tentu rutinitas di-masa-lalu akan menjadi rutinitas di-masa-depan. Contoh: bila setiap hari George mampir ke McD membeli burger di tengah perjalanan menuju kantornya, maka kemungkinan besar besok demikian juga. Faktanya besok kita tidak tahu apakah George tetap melakukan hal itu? Bisa saja karena tiap hari George mengkonsumsi burger keju dan soda hingga kegemukan + stress pekerjaan.... besok ia mengalami stroke ringan? Dengan demikian dua hari berikutnya dan seterusnya George tidak lagi mampir ke McD... (mampirnya ke klub sehat :D )
Fakta #3 Kejadian (kebiasaan) di masa-lalu adalah fakta sejarah yang tersimpan di dalam memori pikiran. Kejadian (kebiasaan) di masa-depan adalah hasil dari keputusan (kejadian) di masa-kini yang bersifat dinamis (tidak pasti, fleksibel, dapat berubah-ubah tergantung situasi)
Perhatikan gambar analisa teknikal di-atas. Perhatikan baik-baik.... sekali lagi, perhatikan! Apakah garis merah itu akan terus ke arah atas? Sepertinya demikian, prediksi umum begitu. Namun faktanya kita tidak tahu! Rangkaian kejadian sangat bersifat fleksibel. Garis merah itu bisa terus naik, mendatar atau turun... tergantung keputusan dari pemilik tangan di gambar tsb, alias tergantung orang yang menggambarnya!
Kembali kepada "fakta pasar".... harga saham digerakkan oleh para pelaku-pasar, bukan FA atau TA.
Memang benar kalau para pelaku-pasar dipengaruhi oleh FA atau TA, itupun keputusan masing-masing, apakah mau atau bahkan menerjunkan diri untuk menggumuli FA atau TA!
Fakta #Utama Harga saham digerakkan oleh money-flow alias the-power-of buyers VS the-power-of-sellers.
Rahasia Sukses George Soros: Esensi Alchemy of Finance
* Bagaimana
sukses keuangan & kegagalan prediksi dapat dirujukkan?
Alchemy: berusaha menciptakan keadaan yang diinginkan. Sasaran utama alchemy: sukses operasional. Dalam pasar finansial, sukses operasional yaitu consistently exponential profit.
Sukses keuangan bergantung pada kemampuan untuk mengantisipasi harapan yang ada & bukan perkembangan dunia nyata.
* Prediksi... Hanya merupakan kerangka pikir untuk memahami rangkaian kejadian, saat itu tergelar. Diuji di lapangan (market): yang lulus dikukuhkan, yang gagal dibuang. Lakukan secara sadar. Kriteria: sukses operasional.
Secara sadar rumuskan hipotesis, maka kita dapat secara konsisten mengungguli rata-rata pasar, asalkan prediksi spesifik kita tidak menyimpang terlalu jauh. Perlakukan pasar sebagai mekanisme untuk menguji hipotesis, merupakan hipotesis yang efektif. Ini memberikan hasil yang lebih baik daripada sekedar langkah-acak (random walk).
* Kriteria yang dapat kita gunakan untuk mengidentifikasi kesalahan kita: perilaku pasar. Proses pengambilan-keputusan kita dipengaruhi oleh tindakan pasar. Pasar menyediakan kriteria untuk menilai keputusan investasi.
* Bertaruh menentang harapan yang umum berlaku (trend), jauh dari aman. Jadilah Anti-contrarian yang teguh!
* Bila rangkaian kejadian dipengaruhi oleh bias pelaku, kejadian-kejadian di masa depan terbuka untuk dimanipulasi oleh pengamat. Para pelaku mungkin lebih tertarik untuk mengubah rangkaian kejadian, ketimbang memahaminya.
* Memperdebatkan motivasi akan sama sekali tidak bermanfaat. Setiap kontribusi haruslah dipertimbangkan berdasarkan kegunaannya & bukan berdasarkan niatnya. Masalahnya bukan menyangkut motivasi, melainkan menyangkut efek operasional.
* Pasar telah selalu membantu menjaga kesadaran kita akan realitas. Realtime experiment mengembalikan aktivitas investasi & kemampuan kita mengekspresikan diri sendiri.
* Dalam peradaban kita, nilai laba (profit) dilebih-lebihkan & begitu juga nilai obyektivitas. Harga pasar merupakan kriteria efektivitas, tapi bukan kriteria kebenaran.
Paradoks Reformasi Sistemik
Hidup (fisik) itu sementara; hanya kematian yang permanen.
Solusi temporer jauh lebih baik daripada tidak ada solusi sama sekali. Yang permanen & sempurna adalah kematian. Ide tentang kematian hanyalah satu gagasan, dan kaitan antara fakta & gagasan tidaklah sempurna. Fakta yang jelas & ada sekarang adalah bahwa kita hidup.
Alchemy: berusaha menciptakan keadaan yang diinginkan. Sasaran utama alchemy: sukses operasional. Dalam pasar finansial, sukses operasional yaitu consistently exponential profit.
Sukses keuangan bergantung pada kemampuan untuk mengantisipasi harapan yang ada & bukan perkembangan dunia nyata.
* Prediksi... Hanya merupakan kerangka pikir untuk memahami rangkaian kejadian, saat itu tergelar. Diuji di lapangan (market): yang lulus dikukuhkan, yang gagal dibuang. Lakukan secara sadar. Kriteria: sukses operasional.
Secara sadar rumuskan hipotesis, maka kita dapat secara konsisten mengungguli rata-rata pasar, asalkan prediksi spesifik kita tidak menyimpang terlalu jauh. Perlakukan pasar sebagai mekanisme untuk menguji hipotesis, merupakan hipotesis yang efektif. Ini memberikan hasil yang lebih baik daripada sekedar langkah-acak (random walk).
* Kriteria yang dapat kita gunakan untuk mengidentifikasi kesalahan kita: perilaku pasar. Proses pengambilan-keputusan kita dipengaruhi oleh tindakan pasar. Pasar menyediakan kriteria untuk menilai keputusan investasi.
* Bertaruh menentang harapan yang umum berlaku (trend), jauh dari aman. Jadilah Anti-contrarian yang teguh!
* Bila rangkaian kejadian dipengaruhi oleh bias pelaku, kejadian-kejadian di masa depan terbuka untuk dimanipulasi oleh pengamat. Para pelaku mungkin lebih tertarik untuk mengubah rangkaian kejadian, ketimbang memahaminya.
* Memperdebatkan motivasi akan sama sekali tidak bermanfaat. Setiap kontribusi haruslah dipertimbangkan berdasarkan kegunaannya & bukan berdasarkan niatnya. Masalahnya bukan menyangkut motivasi, melainkan menyangkut efek operasional.
* Pasar telah selalu membantu menjaga kesadaran kita akan realitas. Realtime experiment mengembalikan aktivitas investasi & kemampuan kita mengekspresikan diri sendiri.
* Dalam peradaban kita, nilai laba (profit) dilebih-lebihkan & begitu juga nilai obyektivitas. Harga pasar merupakan kriteria efektivitas, tapi bukan kriteria kebenaran.
Paradoks Reformasi Sistemik
Hidup (fisik) itu sementara; hanya kematian yang permanen.
Solusi temporer jauh lebih baik daripada tidak ada solusi sama sekali. Yang permanen & sempurna adalah kematian. Ide tentang kematian hanyalah satu gagasan, dan kaitan antara fakta & gagasan tidaklah sempurna. Fakta yang jelas & ada sekarang adalah bahwa kita hidup.
Thinking: FAST & S L O W . . .
Be careful: Hindsight mind
bias
"We are what we repeatedly do. Excellence, then, is not an act, but a habit."
"We are what we repeatedly do. Excellence, then, is not an act, but a habit."
~Aristotle~
We stopped checking under our bed for monsters when we realized they were inside us...
We stopped checking under our bed for monsters when we realized they were inside us...
The final weapon is the brain. All
else is supplemental.
Sometimes there's justice and sometimes there's just us.
"Bukanlah kejadian-kejadian, tetapi opini kita tentang hal itulah, yang menyebabkan kita menderita" -Dr.Albert Ellis-
RISIKO
* "Risiko" tidak ada "di luar sana", terbebas dari akal budi & budaya kita, menunggu diukur. Manusia telah menciptakan konsep "risiko" utk membantu mengerti & menghadapi bahaya & ketidakpastian dlm kehidupan. Walau segala bahaya itu nyata, tdk ada "risiko riil" atau "risiko objektif". -Paul Slovic-
Sometimes there's justice and sometimes there's just us.
"Bukanlah kejadian-kejadian, tetapi opini kita tentang hal itulah, yang menyebabkan kita menderita" -Dr.Albert Ellis-
RISIKO
* "Risiko" tidak ada "di luar sana", terbebas dari akal budi & budaya kita, menunggu diukur. Manusia telah menciptakan konsep "risiko" utk membantu mengerti & menghadapi bahaya & ketidakpastian dlm kehidupan. Walau segala bahaya itu nyata, tdk ada "risiko riil" atau "risiko objektif". -Paul Slovic-
* Definisi risiko adalah penggunaan kekuasaan.
* Rasional atau tidak, rasa takut itu
menyakitkan & melumpuhkan.
PREDIKSI VIA KETERWAKILAN
* Pertanyaan tentang probabilitas itu sukar & pertanyaan mengenai kemiripan itu lebih mudah & yang mudahlah yang dijawab. Itu kesalahan serius, karena penilaian kemiripan & probabilitas tidak diatur oleh logika yg sama.
* Pertanyaan tentang probabilitas itu sukar & pertanyaan mengenai kemiripan itu lebih mudah & yang mudahlah yang dijawab. Itu kesalahan serius, karena penilaian kemiripan & probabilitas tidak diatur oleh logika yg sama.
* Informasi yang tidak
berharga seharusnya diperlakukan = ketiadaan informasi.
* Saat ragu mengenai mutu bukti: biarkan pertimbangan probabilitas, dekat dengan nilai dasar.
* Agar berguna, kepercayaan Anda harus dibatasi logika probabilitas.
* Kunci penting untuk penalaran yang disiplin:
1.Jangkarkan pertimbangan probabilitas, ke
nilai dasar yang masuk akal.
2.Pertanyakan diagnosis bukti.
LEBAY: ILUSI PEMAHAMAN
* Tes pamungkas atas penjelasan peristiwa: apakah penjelasan itu membuat peristiwanya bisa diprediksi sebelumnya?
* Agar dapat berpikir jernih tentang masa depan, kita perlu membersihkan bahasa yang kita gunakan untuk memberi label kepada kepercayaan kita pada masa lalu (seperti: tahu, intuisi, firasat)
* Bagaimana perasaan saya... Menjadi jawaban untuk pertanyaan yang jauh lebih sukar :apa yang saya pikirkan mengenai hal ini?
2.Pertanyakan diagnosis bukti.
LEBAY: ILUSI PEMAHAMAN
* Tes pamungkas atas penjelasan peristiwa: apakah penjelasan itu membuat peristiwanya bisa diprediksi sebelumnya?
* Agar dapat berpikir jernih tentang masa depan, kita perlu membersihkan bahasa yang kita gunakan untuk memberi label kepada kepercayaan kita pada masa lalu (seperti: tahu, intuisi, firasat)
* Bagaimana perasaan saya... Menjadi jawaban untuk pertanyaan yang jauh lebih sukar :apa yang saya pikirkan mengenai hal ini?
* Perkiraan mengenai penyebab... Dilencengkan liputan media. Dunia di dalam kepala kita bukanlah replika persis realitas. Harapan kita atas frekuensi peristiwa, terdistorsi kelimpahan & kekuatan emosional pesan-pesan yang kita terima.
* Penilaian diri di-dominasi oleh kemudahan contoh yang muncul dalam benak. Pengalaman pencarian contoh yang lancar mengalahkan jumlah contoh.
* Pemikiran & perilaku kita dipengaruhi - lebih banyak daripada yang kita tahu atau inginkan - oleh situasi & lingkungan.
* Sugesti adalah salah satu efek penyiapan, yang secara selektif memanggil bukti yang cocok.
* Suasana hati terkini, berpengaruh sangat besar ketika orang meng-evaluasi kebahagiaan.
* Kognisi itu berwujud; Anda berpikir dengan tubuh Anda, tidak hanya otak.
* Keyakinan adalah suatu perasaan, yang mencerminkan
koherensi informasi & kemudahan kognitif mengolah informasi itu.
* Dunia ini lebih tidak bisa dimengerti daripada yang (kita) pikir. Koherensinya sebagian besar datang dari cara kerja akal budi (masing-masing individu).
* Keakraban tidak mudah dibedakan dari kebenaran.
* Kesukaan kita terhadap pemikiran sebab-akibat mendatangkan kesalahan-kesalahan serius dalam meng-evaluasi keacakan peristiwa-peristiwa yang murni acak.
BlackSwan
* Jika anda masih hidup sampai esok hari, itu mengandung arti bahwa:
* Dunia ini lebih tidak bisa dimengerti daripada yang (kita) pikir. Koherensinya sebagian besar datang dari cara kerja akal budi (masing-masing individu).
* Keakraban tidak mudah dibedakan dari kebenaran.
* Kesukaan kita terhadap pemikiran sebab-akibat mendatangkan kesalahan-kesalahan serius dalam meng-evaluasi keacakan peristiwa-peristiwa yang murni acak.
BlackSwan
* Jika anda masih hidup sampai esok hari, itu mengandung arti bahwa:
(a)Anda akan hidup lebih lama, atau
(b)Anda lebih
dekat ke tanggal kematian.
Ke-2 kesimpulan tsb didasari dari data yang
sama!
* Narrative fallacy: kecenderungan kita membuat tafsiran berlebihan & preferensi kita untuk membuat cerita yang ringkas tapi padat, ketimbang menyajikan kebenaran yang seadanya.
* Yang penting bukan apa yang anda katakan kepada seseorang, melainkan bagamana anda mengatakannya :Framing
MasterKey
* Sikap pikiran kita terhadap kehidupan akan menentukan pengalaman hidup yang akan kita alami.
* Narrative fallacy: kecenderungan kita membuat tafsiran berlebihan & preferensi kita untuk membuat cerita yang ringkas tapi padat, ketimbang menyajikan kebenaran yang seadanya.
* Yang penting bukan apa yang anda katakan kepada seseorang, melainkan bagamana anda mengatakannya :Framing
MasterKey
* Sikap pikiran kita terhadap kehidupan akan menentukan pengalaman hidup yang akan kita alami.
Prediction: Market Behavior vs Ourselves Behavior
Saya kira setiap penulis memiliki satu harapan bahwa karyanya bisa memberi manfaat
kepada pembaca. Keadaan yang saya pikirkan adalah: ketika tengah bekerja, kita
sering kali menerima sms dan panggilan telepon dari tele-marketing yg menawarkan
produk-produk finansial seperti angsuran kredit tanpa jaminan, asuransi dan peluang di
pasar future atau forex.
Kebetulan duakali* pekerjaan saya adalah sebagai pialang saham (sejujurnya saya tidak menyukai kata pialang, apalagi broker. Saya lebih memilih istilah "mas" : singkatan dari market associate & supporter) yang sebagian pekerjaannya adalah up-date berita & analisa saham/ pasar.
Ketika client (atau anda) bertanya saham apa yang prospek atau bagaimana prospek suatu saham, atau bagaimana tren pasar, biasanya saya menjawab (saya yakin demikian juga rekan-rekan pialang yang lain, juga analis dan para 'pakar') dengan up-date berita, rumor, plus tambahan argumentasi dengan memaparkan analisa teknis (TA) maupun fundamental (FA). Pemaparan dengan menggunakan 'analisa' terkesan meyakinkan, canggih, pakar, "expert", sound rational & reasonable, sebab-akibat yang selalu dapat dibuktikan... setelah kejadian!
SETELAH TERJADI itu SELALU TEPAT
Ya. Misalnya anda penasaran dg saham A, sekarang tanggal 10/10 harganya Rp1000, & bertanya kepada 'pakar' bagaimana prospeknya. Kemungkinan pakar tsb akan menjelaskan dengan cara:
# memberi informasi dari berita2 ttg perusahaan tsb,
#lengkap dengan paparan analisa:
.)TA Teknikal
misalnya: pola up-trend; target atau resistance-nya rp1200, support rp950,
.)FA fundamental
misalnya: masih under-value sebab valuasi wajar rp1500
Jadi rekomendasi pakar sekarang: Buy (Rp1000) dengan target trader sell Rp1200, target investor hold (SEBAB fair-value nya Rp1500)
Andai bulan depannya yaitu tgl 11/11 saham A ternyata rp900, maka pakar selalu tepat setelah terjadi, sebab:
# trader harusnya sudah memotong kerugian (cut-loss) pada titik support rp950.
# investor harusnya tetap hold dan tenang, karena "fair-value"nya rp1500!
Saya tidak perlu jelaskan bilamana harga saham A tgl 11/11 misalnya rp1100, karena dengan demikian opini pakar tsb secara faktual ke "arah yg benar" (SEBAB target rp1200 utk trader, rp1500 utk investor).
Bagaimana kalau berikutnya tgl 12/12, harga saham A rp700? Pakar selalu benar (saat terjadi):
# trader harusnya menghindari saham ini, karena secara grafis TA-nya down-trend. Ingat stop-loss rp950.
# investor perlu meng-evaluasi lagi posisinya, SEBAB ada berita-data terbaru emiten tsb yg bakal mengubah valuasi-nya sehingga FA yg lalu menjadi tidak valid lagi. Taksiran sekarang valuasi wajar menjadi rp1000.
Bagaimana & mengapa sering terjadi - andai anda investor - cenderung hold-saham A (SEBAB harga beli awal rp1000 masih = valuasi revisi tsb). Atau yg lebih absurd adalah melakukan average-down (SEBAB rp700 itu menjadi lebih under-value) ?
SEBAB - AKIBAT
Blog tulisan ini adalah bentuk 'greget' saya saat ini, akan kesalahan-kesalahan mendasar atas pola pikir para pelaku pasar (termasuk diri saya sebagai seorang "mas"), dalam memandang dan memprediksi dinamika dan volatilitas di bursa. Pikiran kita - sepertinya tanpa sadar - telah dibentuk, atau diarahkan, oleh pendapat para pakar analisis investasi (TA dan FA) dan pengetahuan akademik para ekonom canggih yang mendasari analisis tersebut. Pada kenyataannya (anda bisa lakukan uji statistik, kalau mau) prediksi, pendapat atau analisis para pakar tsb seringkali tidak benar.
Anda, saya dan para pakar saham sebetulnya sama-sama TIDAK TAHU apa yg akan terjadi hari esok; namun para pakar memiliki cara yg canggih utk menjelaskan, mereka punya "CERITA SEBAB-AKIBAT yg lebih baik dan terasa masuk-akal" daripada kebanyakan orang awam! Keberhasilannya dalam prediksi tidak lebih dari kebetulan (expert's luck) yang seringkali diberitakan & disebar-luaskan sehingga seolah-olah menegaskan kecakapannya dalam prediksi; namun kegagalannya tidak lebih dari kesalahan pasar, atau seringkali terlupakan & tidak diberitakan, atau dipatahkan dengan argumentasi sebab-akibat terbaru!
POSISI POSISI POSISI
Kalau bisnis properti mengenal jargon "lokasi-lokasi-lokasi" maka bisnis finansial (seperti pasar saham) adalah pas dengan jargon "posisi-posisi-posisi". Posisi buy antisipasi saham naik (saat sideways). Posisi hold ketika saham trend naik. Posisi sell ketika (trend) saham turun.
Pemahaman dan pengetahuan yang saya paparkan di sini, tidak dimaksudkan sebagai pengganti analisa teknikal, analisa fundamental maupun analisis psikologis & intuitif, karena tugas tsb sudah dilakukan oleh para pakar dan diri anda sendiri. Tujuan utama saya disini adalah menyajikan pandangan dari atas (helicopter-view) cara kerja pikiran dalam membuat prediksi + keputusan, dan pandangan dari dalam (insight-view) mengenai cara kerja pasar modal (yang secara khusus, contoh pemaparannya adalah pasar saham Indonesia - Bursa Efek Indonesia) sehingga meningkatkan kualitas keputusan dalam bertransaksi (buy-hold-sell) bagi semua pelaku pasar.
Dengan kata lain secara singkat: tujuannya adalah U3
Untung-untung-untung atau
Ujung-ujungnya untung :)
Salah satu perkembangan yang penting adalah, kita sekarang mengerti bahwa prediksi - baik analisa atau intuisi - para pakar maupun kita sendiri berpotensi sama benarnya (atau sama salahnya). Tinggal bagaimana kita menyikapi prediksi-prediksi tsb dalam membuat keputusan. Akibat memahami & menyikapi prediksi-prediksi secara lebih baik & bijaksana, menyebabkan pilihan-pilihan keputusan yang lebih baik. Akibat eksekusi keputusan-keputusan yang lebih baik menyebabkan kebetulan-kebetulan yang kita sebut sebagai keberuntungan atau "keberhasilan".
Benar-benar benar
Prediksi --> sikap --> alternatif --> keputusan -->
kebetulan = keberuntungan
Kebetulan duakali* pekerjaan saya adalah sebagai pialang saham (sejujurnya saya tidak menyukai kata pialang, apalagi broker. Saya lebih memilih istilah "mas" : singkatan dari market associate & supporter) yang sebagian pekerjaannya adalah up-date berita & analisa saham/ pasar.
Ketika client (atau anda) bertanya saham apa yang prospek atau bagaimana prospek suatu saham, atau bagaimana tren pasar, biasanya saya menjawab (saya yakin demikian juga rekan-rekan pialang yang lain, juga analis dan para 'pakar') dengan up-date berita, rumor, plus tambahan argumentasi dengan memaparkan analisa teknis (TA) maupun fundamental (FA). Pemaparan dengan menggunakan 'analisa' terkesan meyakinkan, canggih, pakar, "expert", sound rational & reasonable, sebab-akibat yang selalu dapat dibuktikan... setelah kejadian!
SETELAH TERJADI itu SELALU TEPAT
Ya. Misalnya anda penasaran dg saham A, sekarang tanggal 10/10 harganya Rp1000, & bertanya kepada 'pakar' bagaimana prospeknya. Kemungkinan pakar tsb akan menjelaskan dengan cara:
# memberi informasi dari berita2 ttg perusahaan tsb,
#lengkap dengan paparan analisa:
.)TA Teknikal
misalnya: pola up-trend; target atau resistance-nya rp1200, support rp950,
.)FA fundamental
misalnya: masih under-value sebab valuasi wajar rp1500
Jadi rekomendasi pakar sekarang: Buy (Rp1000) dengan target trader sell Rp1200, target investor hold (SEBAB fair-value nya Rp1500)
Andai bulan depannya yaitu tgl 11/11 saham A ternyata rp900, maka pakar selalu tepat setelah terjadi, sebab:
# trader harusnya sudah memotong kerugian (cut-loss) pada titik support rp950.
# investor harusnya tetap hold dan tenang, karena "fair-value"nya rp1500!
Saya tidak perlu jelaskan bilamana harga saham A tgl 11/11 misalnya rp1100, karena dengan demikian opini pakar tsb secara faktual ke "arah yg benar" (SEBAB target rp1200 utk trader, rp1500 utk investor).
Bagaimana kalau berikutnya tgl 12/12, harga saham A rp700? Pakar selalu benar (saat terjadi):
# trader harusnya menghindari saham ini, karena secara grafis TA-nya down-trend. Ingat stop-loss rp950.
# investor perlu meng-evaluasi lagi posisinya, SEBAB ada berita-data terbaru emiten tsb yg bakal mengubah valuasi-nya sehingga FA yg lalu menjadi tidak valid lagi. Taksiran sekarang valuasi wajar menjadi rp1000.
Bagaimana & mengapa sering terjadi - andai anda investor - cenderung hold-saham A (SEBAB harga beli awal rp1000 masih = valuasi revisi tsb). Atau yg lebih absurd adalah melakukan average-down (SEBAB rp700 itu menjadi lebih under-value) ?
SEBAB - AKIBAT
Blog tulisan ini adalah bentuk 'greget' saya saat ini, akan kesalahan-kesalahan mendasar atas pola pikir para pelaku pasar (termasuk diri saya sebagai seorang "mas"), dalam memandang dan memprediksi dinamika dan volatilitas di bursa. Pikiran kita - sepertinya tanpa sadar - telah dibentuk, atau diarahkan, oleh pendapat para pakar analisis investasi (TA dan FA) dan pengetahuan akademik para ekonom canggih yang mendasari analisis tersebut. Pada kenyataannya (anda bisa lakukan uji statistik, kalau mau) prediksi, pendapat atau analisis para pakar tsb seringkali tidak benar.
Anda, saya dan para pakar saham sebetulnya sama-sama TIDAK TAHU apa yg akan terjadi hari esok; namun para pakar memiliki cara yg canggih utk menjelaskan, mereka punya "CERITA SEBAB-AKIBAT yg lebih baik dan terasa masuk-akal" daripada kebanyakan orang awam! Keberhasilannya dalam prediksi tidak lebih dari kebetulan (expert's luck) yang seringkali diberitakan & disebar-luaskan sehingga seolah-olah menegaskan kecakapannya dalam prediksi; namun kegagalannya tidak lebih dari kesalahan pasar, atau seringkali terlupakan & tidak diberitakan, atau dipatahkan dengan argumentasi sebab-akibat terbaru!
POSISI POSISI POSISI
Kalau bisnis properti mengenal jargon "lokasi-lokasi-lokasi" maka bisnis finansial (seperti pasar saham) adalah pas dengan jargon "posisi-posisi-posisi". Posisi buy antisipasi saham naik (saat sideways). Posisi hold ketika saham trend naik. Posisi sell ketika (trend) saham turun.
Pemahaman dan pengetahuan yang saya paparkan di sini, tidak dimaksudkan sebagai pengganti analisa teknikal, analisa fundamental maupun analisis psikologis & intuitif, karena tugas tsb sudah dilakukan oleh para pakar dan diri anda sendiri. Tujuan utama saya disini adalah menyajikan pandangan dari atas (helicopter-view) cara kerja pikiran dalam membuat prediksi + keputusan, dan pandangan dari dalam (insight-view) mengenai cara kerja pasar modal (yang secara khusus, contoh pemaparannya adalah pasar saham Indonesia - Bursa Efek Indonesia) sehingga meningkatkan kualitas keputusan dalam bertransaksi (buy-hold-sell) bagi semua pelaku pasar.
Dengan kata lain secara singkat: tujuannya adalah U3
Untung-untung-untung atau
Ujung-ujungnya untung :)
Salah satu perkembangan yang penting adalah, kita sekarang mengerti bahwa prediksi - baik analisa atau intuisi - para pakar maupun kita sendiri berpotensi sama benarnya (atau sama salahnya). Tinggal bagaimana kita menyikapi prediksi-prediksi tsb dalam membuat keputusan. Akibat memahami & menyikapi prediksi-prediksi secara lebih baik & bijaksana, menyebabkan pilihan-pilihan keputusan yang lebih baik. Akibat eksekusi keputusan-keputusan yang lebih baik menyebabkan kebetulan-kebetulan yang kita sebut sebagai keberuntungan atau "keberhasilan".
Benar-benar benar
Prediksi --> sikap --> alternatif --> keputusan -->
kebetulan = keberuntungan
Review "The Real-Investment" every 3-Minutes !
[Mimpi dini hari 11-Jan-2015]
Suasana outing kantor. Ceritanya: saya dan istri sekantor.
Menginap di suatu hotel, di luar negeri. Acara outing sudah hampir selesai, semua orang sudah mengemas pakaian dan bersiap-siap berangkat ke bandara untuk kembali pulang ke tanah air.
Saya terperangah, barang-barang saya masih berantakan, saya belum mandi... dan saya merasa urgent ingin mandi terlebih dahulu. Sementara saya mau mandi, saya mengabari ke handphone istri - yang sedang berada di luar hotel - sedang pergi berjalan-jalan di pertokoan. Dengan beberapa temannya, ia masih asyik mencari barang-barang souvenir.
Dalam percakapan via handphone, ia yakin bahwa masih begitu banyak waktu tersisa, sebelum keberangkatan pesawat. Bahkan istri saya meminta saya untuk menunda jadwal keberangkatan pesawat ! Saya mengecek jadwal take-off pesawat: jam 3.20.
Astaga ! Sekarang jam 3.17 !!!
Saya luar-biasa diliputi kegentaran....
"Bagaimana mungkin dalam tempo 3 menit, saya selesai mandi, be-beres, jemput istri, lalu ke bandara dan masih sempat masuk ke pesawat untuk pulang ?"
"Bagaimana mungkin dalam tempo 3 menit, istri saya yang sedang berada di pertokoan yang lokasinya sangat jauh dari bandara - lebih jauh dari jarak antara hotel ke bandara - bisa sendiri ke bandara tepat waktu?"
"Mengapa istri saya tidak menyadari jadwal ini sejak semula ?"
"Bagaimana mungkin dalam tempo 3 menit, saya mampu menunda keberangkatan pesawat ? Memangnya siapakah saya ini..??"
Saya ngeri sekali.....
-----------------------
Kemudian saya terjaga.
Di dini hari itu, mimpinya berakhir di situ....
Saya masih diliputi kegentaran, karena bayangan mimpi itu terasa nyata. Seumur-umur bermimpi, kali ini senyata fakta.
Beberapa menit berlalu... satu, dua.... tiga menit terlewati. Agak lega, masih diberikan lebih dari 3 menit usia. Puji syukur Tuhan.
3 jam berlalu.... apakah bisa 3 hari lagi? 3 bulan? 3 tahun? 3 dasawarsa? Nobody knows.
Saat menulis blog ini, belum 3 hari berlalu dari mimpi senyata fakta itu. Terima kasih Tuhan, atas kesempatan yang masih diberikan untuk memperbaiki diri yang masih kotor dan berantakan ini.
3 menit saja mana cukup untuk membuat berjuta alasan. Tidak juga cukup untuk lengkap mengucap maaf.
Bertobat. Setiap tiga menit periksa diri dalam pikiran....
"Apa yang telah 'ku-investasi-kan selama 3 menit terakhir : dalam pikiran, sikap dan perbuatan ?"
Suasana outing kantor. Ceritanya: saya dan istri sekantor.
Menginap di suatu hotel, di luar negeri. Acara outing sudah hampir selesai, semua orang sudah mengemas pakaian dan bersiap-siap berangkat ke bandara untuk kembali pulang ke tanah air.
Saya terperangah, barang-barang saya masih berantakan, saya belum mandi... dan saya merasa urgent ingin mandi terlebih dahulu. Sementara saya mau mandi, saya mengabari ke handphone istri - yang sedang berada di luar hotel - sedang pergi berjalan-jalan di pertokoan. Dengan beberapa temannya, ia masih asyik mencari barang-barang souvenir.
Dalam percakapan via handphone, ia yakin bahwa masih begitu banyak waktu tersisa, sebelum keberangkatan pesawat. Bahkan istri saya meminta saya untuk menunda jadwal keberangkatan pesawat ! Saya mengecek jadwal take-off pesawat: jam 3.20.
Astaga ! Sekarang jam 3.17 !!!
Saya luar-biasa diliputi kegentaran....
"Bagaimana mungkin dalam tempo 3 menit, saya selesai mandi, be-beres, jemput istri, lalu ke bandara dan masih sempat masuk ke pesawat untuk pulang ?"
"Bagaimana mungkin dalam tempo 3 menit, istri saya yang sedang berada di pertokoan yang lokasinya sangat jauh dari bandara - lebih jauh dari jarak antara hotel ke bandara - bisa sendiri ke bandara tepat waktu?"
"Mengapa istri saya tidak menyadari jadwal ini sejak semula ?"
"Bagaimana mungkin dalam tempo 3 menit, saya mampu menunda keberangkatan pesawat ? Memangnya siapakah saya ini..??"
Saya ngeri sekali.....
-----------------------
Kemudian saya terjaga.
Di dini hari itu, mimpinya berakhir di situ....
Saya masih diliputi kegentaran, karena bayangan mimpi itu terasa nyata. Seumur-umur bermimpi, kali ini senyata fakta.
Beberapa menit berlalu... satu, dua.... tiga menit terlewati. Agak lega, masih diberikan lebih dari 3 menit usia. Puji syukur Tuhan.
3 jam berlalu.... apakah bisa 3 hari lagi? 3 bulan? 3 tahun? 3 dasawarsa? Nobody knows.
Saat menulis blog ini, belum 3 hari berlalu dari mimpi senyata fakta itu. Terima kasih Tuhan, atas kesempatan yang masih diberikan untuk memperbaiki diri yang masih kotor dan berantakan ini.
3 menit saja mana cukup untuk membuat berjuta alasan. Tidak juga cukup untuk lengkap mengucap maaf.
Bertobat. Setiap tiga menit periksa diri dalam pikiran....
"Apa yang telah 'ku-investasi-kan selama 3 menit terakhir : dalam pikiran, sikap dan perbuatan ?"
Aku adalah GANTUNGAN BAJU
Aku adalah gantungan baju....
Tiada gunanya tanpa sesuatu yang kokoh dan solid yang bercokol di kepalaku
Aku tidak perlu berpenampilan menarik apalagi nyentrik
Yang penting kuat, pantas, rapih dan bersih
Aku adalah gantungan baju...
Orang-orang tidak memandangku
Perhatian mereka tertuju kepada apa yang tergantung di pundak dan tubuhku
Makin banyak "pakaian mewah dan indah" yang mereka punya
Makin bergantung mereka akan sungguh membutuhkan diriku
Aku dapat tampil seadanya tanpa perlu merasa malu menjaga kerupawanan sang pakaian
Aku tidak perlu berubah mode untuk menjaga orang-orang 'tak lari meninggalkanku
Aku adalah gantungan baju....
Selalu beruntung bilamana berbagai pakaian yang ada tergantung
Senantiasa bersyukur bilamana tiada satupun baju yang bergantung
karena dengan demikian tiada beban yang harus kutanggung
Aku adalah gantungan baju...
Baru berarti bila tergantung kepada sesuatu yang kokoh dan solid
Bisa berguna bila tergantung kepada sesuatu yang kokoh dan solid itu
Aku adalah gantungan baju...
Bagai sampah tiada guna bilamana tanpa kepala
Bak hiasan dalam lemari untuk berjaga-jaga
Tidak dipuja namun tetap dibutuhkan
Sebagai bagian dari pemeliharaan kebersihan dan kerapihan
Atas berbagai material dari yang sederhana sampai mewah
Dari apa yang menurut seseorang pantas untuk disimpan
Agar sesuatu itu tetap terjaga indah rupawan
Namun tidaklah penting bagi dunia
Untuk memberikan perhatian kepadaku
Aku adalah gantungan baju...
Aku selalu membutuhkan Sesuatu Yang Solid dan Kuat itu...
Aku harus menjaga kepalaku bergantung kepada-Nya
Agar 'ku dapat senantiasa berguna sebagaimana adanya.
[PQ 14] 27-Dec-2014
Tiada gunanya tanpa sesuatu yang kokoh dan solid yang bercokol di kepalaku
Aku tidak perlu berpenampilan menarik apalagi nyentrik
Yang penting kuat, pantas, rapih dan bersih
Aku adalah gantungan baju...
Orang-orang tidak memandangku
Perhatian mereka tertuju kepada apa yang tergantung di pundak dan tubuhku
Makin banyak "pakaian mewah dan indah" yang mereka punya
Makin bergantung mereka akan sungguh membutuhkan diriku
Aku dapat tampil seadanya tanpa perlu merasa malu menjaga kerupawanan sang pakaian
Aku tidak perlu berubah mode untuk menjaga orang-orang 'tak lari meninggalkanku
Aku adalah gantungan baju....
Selalu beruntung bilamana berbagai pakaian yang ada tergantung
Senantiasa bersyukur bilamana tiada satupun baju yang bergantung
karena dengan demikian tiada beban yang harus kutanggung
Aku adalah gantungan baju...
Baru berarti bila tergantung kepada sesuatu yang kokoh dan solid
Bisa berguna bila tergantung kepada sesuatu yang kokoh dan solid itu
Aku adalah gantungan baju...
Bagai sampah tiada guna bilamana tanpa kepala
Bak hiasan dalam lemari untuk berjaga-jaga
Tidak dipuja namun tetap dibutuhkan
Sebagai bagian dari pemeliharaan kebersihan dan kerapihan
Atas berbagai material dari yang sederhana sampai mewah
Dari apa yang menurut seseorang pantas untuk disimpan
Agar sesuatu itu tetap terjaga indah rupawan
Namun tidaklah penting bagi dunia
Untuk memberikan perhatian kepadaku
Aku adalah gantungan baju...
Aku selalu membutuhkan Sesuatu Yang Solid dan Kuat itu...
Aku harus menjaga kepalaku bergantung kepada-Nya
Agar 'ku dapat senantiasa berguna sebagaimana adanya.
[PQ 14] 27-Dec-2014
Day 12-16 PQ: MAKNA NATAL yang BENAR-BENAR BENAR
Banyak orang Kristen merayakan Natal - hari kelahiran Tuhan Yesus - tanpa tahu latar belakang dan arti yg sesungguhnya. Joy to the world.... adalah salah satu lagu terpopuler yang bergema di setiap pelosok dunia yang merayakan natal. Natal - diambil dari bahasa Portugis - artinya adalah "kelahiran". Ya, setiap kelahiran seorang bayi anak manusia pasti disambut dengan sukacita oleh orang tua dan handai taulan. Namun ada baiknya kita mengetahui latar belakang perayaan Natal ini...
Perspektif Sejarah
Sebenarnya tidak ada yang tahu persis tanggal kelahiran Yesus. Para ahli memperkirakan sekitar Maret-April tahun 4SM (sebelum masehi). Pada abad ke-IV masehi, emporium Romawi adalah negara adi-daya dunia dengan agama resminya adalah diberi nama Catholic (yang berarti 'umum'). Sedangkan bagi kalangan akar rumput / masyarakat, mereka menyebut diri dengan Christian - pengikut Christ ; Christo: Kristus. Sebelum agama Kristen menjadi agama resmi negara Romawi, tradisi budaya agama lama yaitu penyembahan dewa matahari, dilaksanakan tanggal 25 Desember setiap tahun. Maka untuk menggantikan tradisi tersebut, setiap tanggal 25-Desember ditetapkan oleh pemerintah Romawi sebagai hari perayaan kelahiran Yesus.
Mengapa pada abad ke-IV itu agama Kristen bisa menjadi agama resmi Romawi? Sebab saat Kaisar Constantinus ingin pergi berperang, ia bermimpi diperintahkan oleh Tuhan untuk membawa panji-panji salib (lambang Kristen). Jadi ia menyuruh panglima dan tentaranya pergi berperang dengan membawa panji-panji Kristiani... dan kemudian memenangkan pertempuran dengan gilang-gemilang. Oleh sebab itu kaisar menetapkan agama Kristen menjadi agama resmi Romawi, sekaligus sebagai alasan politis, yaitu untuk mempersatukan kekaisaran dengan satu kepercayaan yang solid. Perlu diketahui bahwa saat itu budaya romawi yang lama banyak memiliki berbagai agama dengan bermacam-macam dewa sehingga berpotensi menimbulkan konflik antar kelompok. Agama Kristen memiliki keyakinan hanya satu dewa/ Tuhan dimana Yesus adalah Tuhan yang turun ke bumi dalam wujud fisik manusia. Ditambah dengan konfirmasi kemenangan perang "di bawah panji-panji salib Tuhan" membuat kaisar Constantinus semakin mantap untuk memutuskan agama Kristen sebagai agama resmi kekaisaran. Seiring dengan bertambah luasnya pengaruh Romawi atas dunia, maka semakin berkembang pula kekristenan ke seluruh penjuru dunia hingga kini.
Kemunduran dan kejatuhan kekaisaran Romawi sekitar abad ke-VI-VII tidak membuat serta-merta kekristenan ikut turun pamornya. Keyakinan masyarakat saat itu adalah kekristenan sebagai keyakinan bangsa yang beradab; diluar keyakinan itu adalah bangsa bar-bar, bangsa yang terbelakang, tidak bermoral, tidak beradab.
Kekristenan = peradaban.
Hingga kemudian perkembangan pesat keyakinan (agama) yang lebih baru yaitu Islam - yang juga dipeluk oleh bangsa yang beradab - menimbulkan konflik (perebutan kekuasaan atas nama keyakinan) wilayah dan mencapai puncaknya pada awal abad ke-X yaitu perang salib....
Perspektif Psikologi
Manusia adalah mahluk sosial. Bagian dari kawanan = bertahan hidup. Keluar kelompok = potensial "mati". Kita (pikiran, mind) manusia sangat dipengaruhi oleh lingkungan, masyarakat sekitar LEBIH DARI APA YANG KITA KETAHUI. Sebagai manusia, waktu lahir kita adalah murni, fitri, suci; tidak memiliki keyakinan apapun. Kita diwariskan genetik DNA dari orang tua dan nenek moyang, sehingga ada keyakinan dan kebiasaan dasar kita awalnya mirip dengan keyakinan dan kebiasaan orang tua. Seiring pertumbuhan pendidikan dan pengaruh lingkungan - sosial yang tidak disadari lebih daripada yang kita ketahui, perayaan natal pun mau-tidak-mau suka-tidak-suka dipengaruhi oleh pendidikan dan lingkungan tersebut.
Contoh: waktu saya masih kecil hingga tingkat SMP, saya menganggap natal hanyalah hari libur biasa. Bagian dari long weekend di akhir tahun. "Selamat natal dan tahun baru" selalu digabung sebagai bagian libur panjang. Sebab orang tua tidak merayakan natal. Tradisi keluarga lebih heboh dalam menyambut Imlek, dimana orang tua membelikan baju baru, berbagai kue, menyiapkan ampauw, mengatur pertemuan keluarga, mewajibkan berdoa / sembahyang, mengunjungi tetua, dll.
Sewaktu SMA dan kuliah, makna natal berubah seiring pendidikan sekolah katolik/ kristen yang menumbuhkan keyakinan saya untuk memeluk agama katolik / kristen. Natal adalah hari kelahiran Yesus sebagai Juru Selamat Dunia : Joy to the world. Natal adalah kegembiraan sekaligus harapan - mengingat seminggu kemudian adalah tahun yang baru = perencanaan yang baru, resolusi baru. Natal adalah berbagi kegembiraan - berita gembira, kabar baik - kepada semua orang yang mau mendengarkan (Siapa sih yang tidak suka mendengar good news?). Natal adalah kelahiran yang tidak main-main - kelahiran utama: kelahiran Sang Juru Selamat dunia - bahkan orang Majus dari jauh pun menyambutnya dengan penuh sukacita dan upaya serta persembahan yang luar biasa. Apa salahnya kita (ikut-ikutan) sambut dengan baju yang baru dan persembahan/ sumbangan dana maupun materi apapun sebagai persembahan yang kudus dan (semoga) berkenan?
Sekarang, semakin bertambahnya umur, wawasan dan kebijaksanaan... natal adalah natal. Apa esensinya? 25-Desember adalah kesepakatan bersama masyarakat dunia yang telah berlangsung selama ribuan tahun, untuk memperingati hari kelahiran Yesus (yang kemungkinan besar sebenarnya jatuh pada bulan maret-april). Jadi tidaklah salah untuk memperingati hari lahir Yesus pada hari ini atau hari kapanpun kita mau. Tidak ada kewajiban untuk memperingatinya, bahkan sampai-sampai merayakannya secara besar-besaran dan gemerlap. Kalau mendalami ajaran-Nya, justru yang Ia perintahkan adalah peringatan Ekaristi - perjamuan terakhir - dengan simbolis pemecahan roti dan anggur yang tercurah....
Benar-Benar Benar
Bayangkan anda mengucapkan selamat ulang tahun kepada orang tua anda pada tanggal 25-desember, padahal hari lahir bapak anda itu jatuh pada tanggal 1-april. Kalau anda masih berumur 5-12 tahun, kemungkinan besar bapak anda itu ketawa-ketawa saja melihat tingkah laku anda yang masih "lucu dan polos". Coba kalau anda sekarang sudah dewasa... "Daddy, happy birthday.." apa kira-kira respon bapak anda tsb???
- Anak gue goblog banget atau
- Berhalusinasi
- aneh, lupa terus nggak sadar-sadar...
Kalau misalkan anda menyiapkan kado yang mahal dan pesta kejutan yang sangat meriah, di hari yang salah pula... apa kira-kira respon Bapak? Konyol.
Sekarang, andaikan anda adalah seorang bapak (orang tua), kira-kira apa yang anda harapkan atau inginkan dari anak anda yang memperingati / merayakan hari ulang tahun anda pada tanggal yang salah:
* Pasti - paling tidak - memberitahu tanggal nya salah; jadi tidak perlu memperingati apalagi merayakan
* Andai kebetulan anda lahir tanggal 25-desember... ada kesenangan bila anak-anak mengingat dan merayakannya. Namun tidak berarti menjadi murung bila anak-anak tidak mengingatnya! Tidak masalah buat anda bukan?
Pun kalau ada seorang anak anda merayakan dan memberikan kado mahal untuk anda, sementara anak yang lainnya malu tidak datang kepada anda karena miskin dan tidak sanggup memberikan apa-apa (selain ucapan yang tulus), apa yang akan anda perbuat? Kemungkinan besar anda akan mencari anak yang hilang tersebut untuk berbagi kebahagiaan dan tergerak untuk mendistribusikan kado-kado itu. Karena sejatinya anda tidak menginginkan benda-benda itu lagi. Yang lebih anda inginkan adalah kebahagiaan: berbagi kegembiraan atas semua anak-anak anda. SEMUA.
Nah, sekarang coba bayangkan kita sebagai anak-anak-Nya.... saling memberi ucapan salam "selamat memperingati natal (ulang tahun Bapak Yesus)" ; kira-kira apa yang Bapak kehendaki seungguhnya?
* Ucapan tulus goodnews
* Berbagi kegembiraan
* Kebersamaan sederhana, bukan pamer kemeriahan kelompok
* Kepedulian sesama, paling tidak mewartakan kabar baik itu.....
Salam suka-cita,
Perspektif Sejarah
Sebenarnya tidak ada yang tahu persis tanggal kelahiran Yesus. Para ahli memperkirakan sekitar Maret-April tahun 4SM (sebelum masehi). Pada abad ke-IV masehi, emporium Romawi adalah negara adi-daya dunia dengan agama resminya adalah diberi nama Catholic (yang berarti 'umum'). Sedangkan bagi kalangan akar rumput / masyarakat, mereka menyebut diri dengan Christian - pengikut Christ ; Christo: Kristus. Sebelum agama Kristen menjadi agama resmi negara Romawi, tradisi budaya agama lama yaitu penyembahan dewa matahari, dilaksanakan tanggal 25 Desember setiap tahun. Maka untuk menggantikan tradisi tersebut, setiap tanggal 25-Desember ditetapkan oleh pemerintah Romawi sebagai hari perayaan kelahiran Yesus.
Mengapa pada abad ke-IV itu agama Kristen bisa menjadi agama resmi Romawi? Sebab saat Kaisar Constantinus ingin pergi berperang, ia bermimpi diperintahkan oleh Tuhan untuk membawa panji-panji salib (lambang Kristen). Jadi ia menyuruh panglima dan tentaranya pergi berperang dengan membawa panji-panji Kristiani... dan kemudian memenangkan pertempuran dengan gilang-gemilang. Oleh sebab itu kaisar menetapkan agama Kristen menjadi agama resmi Romawi, sekaligus sebagai alasan politis, yaitu untuk mempersatukan kekaisaran dengan satu kepercayaan yang solid. Perlu diketahui bahwa saat itu budaya romawi yang lama banyak memiliki berbagai agama dengan bermacam-macam dewa sehingga berpotensi menimbulkan konflik antar kelompok. Agama Kristen memiliki keyakinan hanya satu dewa/ Tuhan dimana Yesus adalah Tuhan yang turun ke bumi dalam wujud fisik manusia. Ditambah dengan konfirmasi kemenangan perang "di bawah panji-panji salib Tuhan" membuat kaisar Constantinus semakin mantap untuk memutuskan agama Kristen sebagai agama resmi kekaisaran. Seiring dengan bertambah luasnya pengaruh Romawi atas dunia, maka semakin berkembang pula kekristenan ke seluruh penjuru dunia hingga kini.
Kemunduran dan kejatuhan kekaisaran Romawi sekitar abad ke-VI-VII tidak membuat serta-merta kekristenan ikut turun pamornya. Keyakinan masyarakat saat itu adalah kekristenan sebagai keyakinan bangsa yang beradab; diluar keyakinan itu adalah bangsa bar-bar, bangsa yang terbelakang, tidak bermoral, tidak beradab.
Kekristenan = peradaban.
Hingga kemudian perkembangan pesat keyakinan (agama) yang lebih baru yaitu Islam - yang juga dipeluk oleh bangsa yang beradab - menimbulkan konflik (perebutan kekuasaan atas nama keyakinan) wilayah dan mencapai puncaknya pada awal abad ke-X yaitu perang salib....
Perspektif Psikologi
Manusia adalah mahluk sosial. Bagian dari kawanan = bertahan hidup. Keluar kelompok = potensial "mati". Kita (pikiran, mind) manusia sangat dipengaruhi oleh lingkungan, masyarakat sekitar LEBIH DARI APA YANG KITA KETAHUI. Sebagai manusia, waktu lahir kita adalah murni, fitri, suci; tidak memiliki keyakinan apapun. Kita diwariskan genetik DNA dari orang tua dan nenek moyang, sehingga ada keyakinan dan kebiasaan dasar kita awalnya mirip dengan keyakinan dan kebiasaan orang tua. Seiring pertumbuhan pendidikan dan pengaruh lingkungan - sosial yang tidak disadari lebih daripada yang kita ketahui, perayaan natal pun mau-tidak-mau suka-tidak-suka dipengaruhi oleh pendidikan dan lingkungan tersebut.
Contoh: waktu saya masih kecil hingga tingkat SMP, saya menganggap natal hanyalah hari libur biasa. Bagian dari long weekend di akhir tahun. "Selamat natal dan tahun baru" selalu digabung sebagai bagian libur panjang. Sebab orang tua tidak merayakan natal. Tradisi keluarga lebih heboh dalam menyambut Imlek, dimana orang tua membelikan baju baru, berbagai kue, menyiapkan ampauw, mengatur pertemuan keluarga, mewajibkan berdoa / sembahyang, mengunjungi tetua, dll.
Sewaktu SMA dan kuliah, makna natal berubah seiring pendidikan sekolah katolik/ kristen yang menumbuhkan keyakinan saya untuk memeluk agama katolik / kristen. Natal adalah hari kelahiran Yesus sebagai Juru Selamat Dunia : Joy to the world. Natal adalah kegembiraan sekaligus harapan - mengingat seminggu kemudian adalah tahun yang baru = perencanaan yang baru, resolusi baru. Natal adalah berbagi kegembiraan - berita gembira, kabar baik - kepada semua orang yang mau mendengarkan (Siapa sih yang tidak suka mendengar good news?). Natal adalah kelahiran yang tidak main-main - kelahiran utama: kelahiran Sang Juru Selamat dunia - bahkan orang Majus dari jauh pun menyambutnya dengan penuh sukacita dan upaya serta persembahan yang luar biasa. Apa salahnya kita (ikut-ikutan) sambut dengan baju yang baru dan persembahan/ sumbangan dana maupun materi apapun sebagai persembahan yang kudus dan (semoga) berkenan?
Sekarang, semakin bertambahnya umur, wawasan dan kebijaksanaan... natal adalah natal. Apa esensinya? 25-Desember adalah kesepakatan bersama masyarakat dunia yang telah berlangsung selama ribuan tahun, untuk memperingati hari kelahiran Yesus (yang kemungkinan besar sebenarnya jatuh pada bulan maret-april). Jadi tidaklah salah untuk memperingati hari lahir Yesus pada hari ini atau hari kapanpun kita mau. Tidak ada kewajiban untuk memperingatinya, bahkan sampai-sampai merayakannya secara besar-besaran dan gemerlap. Kalau mendalami ajaran-Nya, justru yang Ia perintahkan adalah peringatan Ekaristi - perjamuan terakhir - dengan simbolis pemecahan roti dan anggur yang tercurah....
Benar-Benar Benar
Bayangkan anda mengucapkan selamat ulang tahun kepada orang tua anda pada tanggal 25-desember, padahal hari lahir bapak anda itu jatuh pada tanggal 1-april. Kalau anda masih berumur 5-12 tahun, kemungkinan besar bapak anda itu ketawa-ketawa saja melihat tingkah laku anda yang masih "lucu dan polos". Coba kalau anda sekarang sudah dewasa... "Daddy, happy birthday.." apa kira-kira respon bapak anda tsb???
- Anak gue goblog banget atau
- Berhalusinasi
- aneh, lupa terus nggak sadar-sadar...
Kalau misalkan anda menyiapkan kado yang mahal dan pesta kejutan yang sangat meriah, di hari yang salah pula... apa kira-kira respon Bapak? Konyol.
Sekarang, andaikan anda adalah seorang bapak (orang tua), kira-kira apa yang anda harapkan atau inginkan dari anak anda yang memperingati / merayakan hari ulang tahun anda pada tanggal yang salah:
* Pasti - paling tidak - memberitahu tanggal nya salah; jadi tidak perlu memperingati apalagi merayakan
* Andai kebetulan anda lahir tanggal 25-desember... ada kesenangan bila anak-anak mengingat dan merayakannya. Namun tidak berarti menjadi murung bila anak-anak tidak mengingatnya! Tidak masalah buat anda bukan?
Pun kalau ada seorang anak anda merayakan dan memberikan kado mahal untuk anda, sementara anak yang lainnya malu tidak datang kepada anda karena miskin dan tidak sanggup memberikan apa-apa (selain ucapan yang tulus), apa yang akan anda perbuat? Kemungkinan besar anda akan mencari anak yang hilang tersebut untuk berbagi kebahagiaan dan tergerak untuk mendistribusikan kado-kado itu. Karena sejatinya anda tidak menginginkan benda-benda itu lagi. Yang lebih anda inginkan adalah kebahagiaan: berbagi kegembiraan atas semua anak-anak anda. SEMUA.
Nah, sekarang coba bayangkan kita sebagai anak-anak-Nya.... saling memberi ucapan salam "selamat memperingati natal (ulang tahun Bapak Yesus)" ; kira-kira apa yang Bapak kehendaki seungguhnya?
* Ucapan tulus goodnews
* Berbagi kegembiraan
* Kebersamaan sederhana, bukan pamer kemeriahan kelompok
* Kepedulian sesama, paling tidak mewartakan kabar baik itu.....
Salam suka-cita,
Langganan:
Postingan (Atom)