5214 adalah titik tertinggi IHSG yang terjadi 20 Mei 2013. Diperkirakan,
angka ini akan bertahan cukup lama sebagai angka puncak
(minimal untuk 1-3 bulan ke depan, bahkan bisa untuk beberapa tahun ke
depan). Reason:
* Smart money (hot-money / foreign funds) banyak melakukan take profit sepanjang 25 minggu terakhir. Angkanya paling tidak Rp 19 trilyun; cukup besar untuk ukuran
likuiditas bursa saham Indonesia.
* Nilai tukar Rupiah kembali melemah sehingga kembali mendekati Rp 10.000 / USD.
* Antisipasi meningkatnya CPI (data inflasi) sepanjang semester II / 2013.
* Ada peluang Bank Indonesia akan menaikan tingkat suku bunga (BI Rate)
dari 5.75% menjadi 6% hingga7% (prediksi sebanyak 100 basis poin secara bertahap
sepanjang tahun 2013), karena inflasi riil yoy diprediksi mencapai
6% - 7% . Bila ini terjadi (BI menaikan suku bunga) maka penurunan bursa
saham lebih besar.
Faktanya pada akhir tahun 2012 IHSG ditutup pada level 4316. Ketika
tulisan ini di-update, IHSG level 4500 itu = -714 poin atau -14% dari level puncak, hanya dalam tempo 24 hari bursa saja !
Langkah terbaik bagi trader maupun investor adalah melakukan take profit / sell on strength karena momentum penguatan bursa saham lokal sudah sangat terbatas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar