Financial Freedom - Truth Version [ II & III ]

PERAN UANG DALAM KEHIDUPAN

Uang adalah alat penukar atau standar pengukur nilai (satuan hitungan)  sah yang dikeluarkan oleh pemerintah suatu negara. Uang juga adalah bagian dari harta kekayaan utama. Harta dalam bentuk likuid seperti uang dipandang mutlak harus selalu ada, sebab orang tidak tahu apa yang akan terjadi ke depan.

Uang pada hakekatnya ialah relasi, yaitu relasi pertukaran yang diwujudkan secara lahiriah dan telah menjadi budaya selama ribuan tahun. Faktanya hampir segala hal bertalian dengan uang dan menjadi bagian integral yang tidak terpisahkan dari manusia. Uang digunakan untuk membeli/ menukar segala kebutuhan, dari kebutuhan primer, sekunder sampai tersier.

Orang yang memiliki uang dalam jumlah besar akan dipandang oleh masyarakat kapitalis lebih "bernilai" dibanding dengan mereka yang tidak memiliki uang dalam jumlah besar.

Di dunia modern yang semakin kapitalis dewasa ini, uang memiliki daya atau kekuatan yang semakin luar biasa. Uang telah menjadi fokus hidup hampir semua orang. Manusia adalah hamba uang! (Hampir semua). Dengan kenyataan ini, orang berusaha untuk memiliki uang dalam jumlah besar dengan pemikiran bahwa semakin banyak uang yang dimiliki, maka semakin merasa aman dan nyaman. Dengan kata lain: "financial freedom" dapat tercapai jika jumlah uang yang dimiliki memadai! Sebenarnya, perasaan atau perhitungan  jumlah uang yang memadai itu , semakin menjauhkan diri dari kemerdekaan finansial sejati. Sungguh paradoks.

3 faktor kerentanan manusia:
1. Tubuh fana yang kemampuannya terbatas.
2. Hidup di dunia menghadapi ketidakpastian yang bisa mengancam setiap saat yang tidak diketahui sebelumnya.
3. Adanya kuasa gelap yang jahat berusaha menyeret manusia kepada kegelapan abadi! (Iblis)

Perlindungan artinya naungan, tempat atau kuasa untuk memperoleh perasaan aman, nyaman dan dijauhkan dari ancaman serta malapetaka. Apa itu aman? Nyaman? Ancaman? Malapetaka?

Sudut pandang manusia umumnya, aman nyaman adalah suasana sukacita kegembiraan kebahagiaan yang disebabkan atau ditopang oleh terpenuhinya kebutuhan primer (pangan sandang papan) dan sekunder (tv radio kendaraan dll) selanjutnya kebutuhan tersier (barang-barang lux) serta kesehatan; jauh dari wabah penyakit, ancaman perang, kejahatan manusia lain, dlsb.

Pada umumnya manusia menjadikan semua hal tersebut sebagai tujuan hidup, sehingga jika manusia memiliki semua itu barulah merasa hidupnya terlindungi. Itu sebabnya manusia mencari uang agar dengan kekuatan finansial ia dapat meraih semua yang dianggapnya dapat memberi "perlindungan". Justru keadaan dan pemikiran tersebut yang membuat  manusia TERBELENGGU UANG. (*)

________________________________________________________

APAKAH KEBAHAGIAAN ITU ?

Konsep seseorang mengenai apa yang bisa membahagiakan hidup bisa menjadi seperti sebuah ruangan dimana ia mengunci diri. Jika seseorang beranggapan bahwa uang dapat membuat dirinya merasa lengkap utuh bahagia, maka ia akan terpenjara di dalamnya. Mengapa seseorang tidak mau keluar dari ruangan tersebut? Sebab ia sudah merasakan kenyamanannya. Baginya atmosfir ruangan hidupnya yang penuh uang itulah atmosfir yang paling enak dan satu-satunya yang bisa dinikmati; tidak percaya ada tempat lain yang lebih baik. Sampai ada goncangan hidup yang membuatnya tersadar bahwa uang bukanlah segala-galanya. Pada dasarnya kebahagiaan tidak bisa dibeli dengan uang. Cara pandang financial-freedom yang benar adalah menyiapkan akal-budi yang benar tentang uang,   waspada akan cara uang bekerja, mengelola waktu pikiran-tindakan untuk membawahi system-uang. Ini berarti lebih dari sekedar cara mendapatkan uang secara konsisten dan mengelolanya dengan benar...

Financial freedom yang sejati adalah kebahagiaan dalam Tuhan atau damai-sejahtera Tuhan! (*)

Financial Freedom - Truth Version [ I ]

Pentingnya Memahami Kemerdekaan Finansial - Truth Version

Kehidupan masyarakat  modern tidak dapat dipisahkan dari uang. Bagaimana sikap kita terhadap uang sangat penting karena hal ini bertalian langsung dengan nafkah di bumi dan keselamatan kekal.  


*Cinta uang adalah akar segala kejahatan* 

 
Cinta uang artinya keadaan hati yang merasa tidak bahagia jika tidak memiliki uang dalam jumlah tertentu yang diharapkan dapat membahagiakan dirinya. Berharap dan berusaha memiliki uang lebih banyak untuk memenuhi keinginannya membeli/ memperoleh sesuatu.

Pada dasarnya kemerdekaan finansial adalah sikap hati yang tidak terikat dengan uang, dimana kita sudah bisa membedakan antara kebutuhan dan keinginan.

Mengenali Sumber Masalah Keuangan

1. Obsesi
Umumnya orang tidak pernah puas dengan jumlah uang yang dimilikinya sehingga selalu ingin menambah jumlahnya. Selama obsesi ini tidak diubah maka masalah finansial tidak pernah lepas dari hidup. Ini berarti tidak pernah mengalami kemerdekaan finansial.

2. Tidak mau atau tidak mampu berhemat dan mengelola keuangan secara bertanggung jawab.

3. Kesehatan
Hidup suka-suka, tidak menjaga kesehatan. Teratur berolahraga dengan menjaga pola makan serta menata pikiran yang baik adalah bagian dari kemerdekaan finansial.

4. Aktivitas
Masalah keuangan yang dialami seseorang bisa karena kemalasan yaitu kurangnya aktivitas yang produktif. Bisa juga karena banyak aktivitas namun konsumtif.

5. Doa

Doa yang kita panjatkan kepada Tuhan Sang Pencipta mengenai uang.... akan menentukan apakah kita terbebas dari masalah keuangan atau tidak. Kalau doa yang kita panjatkan semata-mata supaya Yang Maha Kuasa dan Maha Pemurah memberikan kita rejeki yang berlimpah dengan dana yang tertumpah serta duit yang tercurah, tanpa kerja keras dan cerdas, ya mana bisa. Ibarat mimpi atau khayalan semata. Doa tidak bisa menggantikan kerja keras dan cerdas. Bahkan walau kita bekerja keras dan cerdas, dengan doa yang hanya mohon rejeki... niscaya kita bisa mendapatkannya, tapi tetap tidak bisa mendapati kebebasan finansial sejati. Doa adalah dialog dengan Tuhan. Untuk mendapatkan kebebasan finansial sejati, selalu panjatkan ucapan syukur dan mencari kehendak-Nya, bukan kehendak kita. Kita masih hidup, bernafas, makan-minum cukup = masih diberi kesempatan terbebas bukan hanya dari kondisi finansial, lebih dari itu... terbebas dari pemikiran-pemikiran yang keliru (seperti konsumerisme dan tren gaya hidup modern, prinsip better is bigger, higher dll) (*)