Aku adalah GANTUNGAN BAJU

Aku adalah gantungan baju....
Tiada gunanya tanpa sesuatu yang kokoh dan solid yang bercokol di kepalaku

Aku tidak perlu berpenampilan menarik apalagi nyentrik
Yang penting kuat, pantas, rapih dan bersih

Aku adalah gantungan baju...
Orang-orang tidak memandangku
Perhatian mereka tertuju kepada apa yang tergantung di pundak dan tubuhku
Makin banyak "pakaian mewah dan indah" yang mereka punya
Makin bergantung mereka akan sungguh membutuhkan diriku

Aku dapat tampil seadanya tanpa perlu merasa malu menjaga kerupawanan sang pakaian
Aku tidak perlu berubah mode untuk menjaga orang-orang 'tak lari meninggalkanku

Aku adalah gantungan baju....
Selalu beruntung bilamana berbagai pakaian yang ada tergantung
Senantiasa bersyukur bilamana tiada satupun baju yang bergantung
karena dengan demikian tiada beban yang harus kutanggung

Aku adalah gantungan baju...
Baru berarti bila tergantung kepada sesuatu yang kokoh dan solid
Bisa berguna bila tergantung kepada sesuatu yang kokoh dan solid itu

Aku adalah gantungan baju...
Bagai sampah tiada guna bilamana tanpa kepala
Bak hiasan dalam lemari untuk berjaga-jaga
Tidak dipuja namun tetap dibutuhkan
Sebagai bagian dari pemeliharaan kebersihan dan kerapihan
Atas berbagai material dari yang sederhana sampai mewah
Dari apa yang menurut seseorang pantas untuk disimpan
Agar sesuatu itu tetap terjaga indah rupawan
Namun tidaklah penting bagi dunia
Untuk memberikan perhatian kepadaku

Aku adalah gantungan baju...
Aku selalu membutuhkan Sesuatu Yang Solid dan Kuat itu...
Aku harus menjaga kepalaku bergantung kepada-Nya
Agar 'ku dapat senantiasa berguna sebagaimana adanya.


[PQ 14] 27-Dec-2014

Day 12-16 PQ: MAKNA NATAL yang BENAR-BENAR BENAR

Banyak orang Kristen merayakan Natal - hari kelahiran Tuhan Yesus - tanpa tahu latar belakang dan arti yg sesungguhnya. Joy to the world.... adalah salah satu lagu terpopuler yang bergema di setiap pelosok dunia yang merayakan natal. Natal - diambil dari bahasa Portugis - artinya adalah "kelahiran". Ya, setiap kelahiran seorang bayi anak manusia pasti disambut dengan sukacita oleh orang tua dan handai taulan. Namun ada baiknya kita mengetahui latar belakang perayaan Natal ini...

Perspektif Sejarah
Sebenarnya tidak ada yang tahu persis tanggal kelahiran Yesus. Para ahli memperkirakan sekitar Maret-April tahun 4SM (sebelum masehi). Pada abad ke-IV masehi, emporium Romawi adalah negara adi-daya dunia dengan agama resminya adalah diberi nama Catholic (yang berarti 'umum'). Sedangkan bagi kalangan akar rumput / masyarakat, mereka menyebut diri dengan Christian - pengikut Christ ; Christo: Kristus. Sebelum agama Kristen menjadi agama resmi negara Romawi, tradisi budaya agama lama yaitu penyembahan dewa matahari, dilaksanakan  tanggal 25 Desember setiap tahun. Maka untuk menggantikan tradisi tersebut, setiap tanggal 25-Desember ditetapkan oleh pemerintah Romawi sebagai hari perayaan kelahiran Yesus.

Mengapa pada abad ke-IV itu agama Kristen bisa menjadi agama resmi Romawi? Sebab saat Kaisar Constantinus ingin pergi berperang, ia bermimpi diperintahkan oleh Tuhan untuk membawa panji-panji salib (lambang Kristen). Jadi ia menyuruh panglima dan tentaranya pergi berperang dengan membawa panji-panji Kristiani... dan kemudian memenangkan pertempuran dengan gilang-gemilang. Oleh sebab itu kaisar menetapkan agama Kristen menjadi agama resmi Romawi, sekaligus sebagai alasan politis, yaitu untuk mempersatukan kekaisaran dengan satu kepercayaan yang solid. Perlu diketahui bahwa saat itu budaya romawi yang lama banyak memiliki berbagai agama dengan bermacam-macam dewa sehingga berpotensi menimbulkan konflik antar kelompok. Agama Kristen memiliki keyakinan hanya satu dewa/ Tuhan dimana Yesus adalah Tuhan yang turun ke bumi dalam wujud fisik manusia. Ditambah dengan konfirmasi kemenangan perang "di bawah panji-panji salib Tuhan" membuat kaisar Constantinus semakin mantap untuk memutuskan agama Kristen sebagai agama resmi kekaisaran. Seiring dengan bertambah luasnya pengaruh Romawi atas dunia, maka semakin berkembang pula kekristenan ke seluruh penjuru dunia hingga kini.

Kemunduran dan kejatuhan kekaisaran Romawi sekitar abad ke-VI-VII tidak membuat serta-merta kekristenan ikut turun pamornya. Keyakinan masyarakat saat itu adalah kekristenan sebagai keyakinan bangsa yang beradab; diluar keyakinan itu adalah bangsa bar-bar, bangsa yang terbelakang, tidak bermoral, tidak beradab.

Kekristenan = peradaban.

Hingga kemudian perkembangan pesat keyakinan (agama) yang lebih baru yaitu Islam - yang juga dipeluk oleh bangsa yang beradab - menimbulkan konflik (perebutan kekuasaan atas nama keyakinan) wilayah dan mencapai puncaknya pada awal abad ke-X yaitu perang salib....

Perspektif Psikologi
Manusia adalah mahluk sosial. Bagian dari kawanan = bertahan hidup. Keluar kelompok = potensial "mati". Kita (pikiran, mind) manusia sangat dipengaruhi oleh lingkungan, masyarakat sekitar  LEBIH DARI APA YANG KITA KETAHUI. Sebagai manusia, waktu lahir kita adalah murni, fitri, suci; tidak memiliki keyakinan apapun. Kita diwariskan genetik DNA dari orang tua dan nenek moyang, sehingga ada keyakinan dan kebiasaan dasar kita awalnya mirip dengan keyakinan dan kebiasaan orang tua. Seiring pertumbuhan pendidikan dan pengaruh lingkungan - sosial yang tidak disadari lebih daripada yang kita ketahui, perayaan natal pun mau-tidak-mau suka-tidak-suka dipengaruhi oleh pendidikan dan lingkungan tersebut.

Contoh: waktu saya masih kecil hingga tingkat SMP, saya menganggap natal hanyalah hari libur biasa. Bagian dari long weekend di akhir tahun. "Selamat natal dan tahun baru" selalu digabung sebagai bagian libur panjang. Sebab orang tua tidak merayakan natal. Tradisi keluarga lebih heboh dalam menyambut Imlek, dimana orang tua membelikan baju baru, berbagai kue, menyiapkan ampauw, mengatur pertemuan keluarga, mewajibkan berdoa / sembahyang, mengunjungi tetua, dll.

Sewaktu SMA dan kuliah, makna natal berubah seiring pendidikan sekolah katolik/ kristen yang menumbuhkan keyakinan saya untuk memeluk agama katolik / kristen. Natal adalah hari kelahiran Yesus sebagai Juru Selamat Dunia : Joy to the world. Natal adalah kegembiraan sekaligus harapan - mengingat seminggu kemudian adalah tahun yang baru = perencanaan yang baru, resolusi baru. Natal adalah berbagi kegembiraan - berita gembira, kabar baik - kepada semua orang yang mau mendengarkan (Siapa sih yang tidak suka mendengar good news?). Natal adalah kelahiran yang tidak main-main - kelahiran utama: kelahiran Sang Juru Selamat dunia - bahkan orang Majus dari jauh pun menyambutnya dengan penuh sukacita dan upaya serta persembahan yang luar biasa. Apa salahnya kita (ikut-ikutan) sambut dengan baju yang baru dan persembahan/ sumbangan dana maupun materi apapun sebagai persembahan yang kudus dan (semoga) berkenan?

Sekarang, semakin bertambahnya umur, wawasan dan kebijaksanaan... natal adalah natal. Apa esensinya? 25-Desember adalah kesepakatan bersama masyarakat dunia yang telah berlangsung selama ribuan tahun, untuk memperingati hari kelahiran Yesus (yang kemungkinan besar sebenarnya jatuh pada bulan maret-april). Jadi tidaklah salah untuk memperingati hari lahir Yesus pada hari ini atau hari kapanpun kita mau. Tidak ada kewajiban untuk memperingatinya, bahkan sampai-sampai merayakannya secara besar-besaran dan gemerlap. Kalau mendalami ajaran-Nya, justru yang Ia perintahkan adalah peringatan Ekaristi - perjamuan terakhir - dengan simbolis pemecahan roti dan anggur yang tercurah....

Benar-Benar Benar
Bayangkan anda mengucapkan selamat ulang tahun kepada orang tua anda pada tanggal 25-desember, padahal hari lahir bapak anda itu jatuh pada tanggal 1-april. Kalau anda masih berumur 5-12 tahun, kemungkinan besar bapak anda itu ketawa-ketawa saja melihat tingkah laku anda yang masih "lucu dan polos". Coba kalau anda sekarang sudah dewasa... "Daddy, happy birthday.." apa kira-kira respon bapak anda tsb???
- Anak gue goblog banget atau
- Berhalusinasi
- aneh, lupa terus nggak sadar-sadar...

Kalau misalkan anda menyiapkan kado yang mahal dan pesta kejutan yang sangat meriah, di hari yang salah pula... apa kira-kira respon Bapak? Konyol.

Sekarang, andaikan anda adalah seorang bapak (orang tua), kira-kira apa yang anda harapkan atau inginkan dari anak anda yang memperingati / merayakan hari ulang tahun anda pada tanggal yang salah:
* Pasti - paling tidak - memberitahu tanggal nya salah; jadi tidak perlu memperingati apalagi merayakan
* Andai kebetulan anda lahir tanggal 25-desember... ada kesenangan bila anak-anak mengingat dan merayakannya. Namun tidak berarti menjadi murung bila anak-anak tidak mengingatnya! Tidak masalah buat anda bukan?

Pun kalau ada seorang anak anda merayakan dan memberikan kado mahal untuk anda, sementara anak yang lainnya malu tidak datang kepada anda karena miskin dan tidak sanggup memberikan apa-apa (selain ucapan yang tulus), apa yang akan anda perbuat? Kemungkinan besar anda akan mencari anak yang hilang tersebut untuk berbagi kebahagiaan dan tergerak untuk mendistribusikan kado-kado itu. Karena sejatinya anda tidak menginginkan benda-benda itu lagi. Yang lebih anda inginkan adalah kebahagiaan: berbagi kegembiraan atas semua anak-anak anda. SEMUA.

Nah, sekarang coba bayangkan kita sebagai anak-anak-Nya.... saling memberi ucapan salam "selamat memperingati natal (ulang tahun Bapak Yesus)" ; kira-kira apa yang Bapak kehendaki seungguhnya?
* Ucapan tulus goodnews
* Berbagi kegembiraan
* Kebersamaan sederhana, bukan pamer kemeriahan kelompok
* Kepedulian sesama, paling tidak mewartakan kabar baik itu.....

Salam suka-cita,

PQ 11: Karakter Impian = Kenyataan

Bukannya apa yang kita miliki yang penting. Juga bukan benda apapun yang kita impikan dan kita raih. Itu semua tidak memberikan kebahagiaan sejati. Bukan pula gelar pangkat kehormatan dari [sudut pandang] orang lain. Apa yang memberikan kebahagiaan dan kesuksesan sejati, kepuasan berkelanjutan adalah memiliki karakter impian yang menjadi kenyataan.

Ya, untuk meraih kebahagiaan adalah bukan karena benda-benda yang kita dapatkan. Juga bukan apa kata orang tentang diri saya. Kebahagiaan adalah permainan dalam [inside job]. Impian menjadi kenyataan. Kenyataan adalah impian. Dan itu semua selalu dimulai berasal dari dalam diri - mind - dalam pemikiran, perspektif yang benar. Menerima apapun yang ada sebagai bagian dari impian. Selanjutnya senantiasa mensyukuri apa yang ada, sehingga dengan demikian kita berupaya untuk mengadakan apa yang kita syukuri.

Hidup penuh dengan ketidakpastian... kata siapa? Hidup itu penuh dengan kepastian: di ujung jalannya kita semua manusia tanpa terkecuali PASTI MATI. Paling tidak - kematian tubuh jasmani. Jadi, bila sekarang kita menyadari belum di ujung itu... bersyukurlah masih bisa membaca, menulis, berpikir.... tidak lebih sulit daripada beraksi. Apapun aksi kita.... sungguh membahagiakan.... asalkan kita memiliki perspektif yang baik: menerima.

Jangan sekali-kali MEMBANDINGKAN. Ini adalah sumber ketidakbahagiaan terbesar. Membandingkan dengan orang lain, membandingkan dengan masa lalu.... membandingkan dengan masa depan / cita-cita / keinginan / harapan. Bukannya tidak boleh memiliki harapan/ tujuan yang tercapai. Boleh, asalkan kita tidak terikat dengan itu. Harapan hanyalah harapan, sebentuk ilusi (yang baik). Jadi harapan juga adalah bagian dari ilusi, bukan faktual. Kebahagiaan yang sejati adalah nyata, sekarang di sini: menerima. Terimalah semua yang ada, terus maju melangkah.... karena waktu selalu maju. Biarkan harapan  pudar dimana semakin terangnya jalan kekinian,  seiring berjalannya waktu.... harapan melebur dengan kenyataan.

Harapan adalah kenyataan.
Dengan demikian, tidak ada lagi keinginan.
Tidak ada keinginan, tidak ada perbandingan.
Tidak ada perbandingan... yang tersisa hanyalah kebahagiaan (sejati)

Day 6-9 PQ: Long Fresh Nice-Day

Setiap hari, setiap waktu, setiap menit bahkan setiap detik, kita selalu (dapat) membuat keputusan, atau sedang beraksi atas keputusan yang kita buat dalam pikiran. Senantiasa sadari pikiran - bahwa ada penyabot-penyabot yang senantiasa berkicau. Kenali dan tandai, maka kita bisa memilih untuk tidak membuat keputusan berdasarkan perkataan-perkataan mereka. Selama ini - empat puluh tahun lebih hidup - tanpa sadar dibayang-bayangi oleh kebiasaan membuat keputusan berdasarkan "perintah" hakim si kunyuk beserta para profesionalnya. Tidak lagi kali ini dan seterusnya..... positive intelligence sangat membantu pemahaman saya atas pola kerja pikiran dan ternyata sangat mudah di-aplikasi-kan, lebih dari yang saya bayangkan sebelumnya (Mungkin tepatnya dari yang sang hakim katakan kepada saya sebelumnya).

Dari rutinitas aktivitas sehari-hari tidak banyak tampak perubahan: Pada hari kerja, bangun lebih pagi, sarapan buah dan roti. Pergi ke kantor, terkadang mampir ke proyek pantau progres dan beri instruksi ke tukang. Bila tidak sempat, pantaunya sore sebelum pulang ke rumah. Jam istirahat siang, biasanya makan siang di kantor (bungkus beli). Jam pulang kantor langsung ke rumah; bila istri masak ya makan di rumah, bila ia sedang sibuk/ segan masak ya lalu jalan keluar/ makan di mall. Seminggu 3-5x ke mall adalah rutinitas :) . Kalau weekend hari sabtu biasa bangun lebih siang. Ke gereja hari minggu sore.

Yang berubah adalah yang tidak nampak: sudut pandang/ perspektif. Kini saya lebih memahami cara kerja otak dalam mengambil keputusan-keputusan untuk kemudian mengenali dan menandai "pikiran siapa" yang melandasi aksi. Bilamana pikiran penyabot yang bekerja... saya abaikan saja/ kurangi tingkat kebisingannya. Saya berupaya untuk tidak di-navigasi - secara tidak sadar tentunya - dengan kebiasaan-kebiasaan yang terbentuk oleh pikiran para-penyabot. Contoh konkret: kalau dahulu bangun tidur pagi-pagi dan berangkat kerja lebih pagi karena pikiran penghindar si sinker (si penenggelam) yang takut atau menghindari jalan macet. Sekarang bangun tidur pagi-pagi dan berangkat kerja lebih pagi karena masih ada pikiran penghindar namun dengan intensitas yang lemah.... hindari jalan macet. Intensitas yang menguat adalah kebijaksanaan bangun pagi: berangkat lebih pagi, maka penggunaan waktu lebih efektif - tidak habis di perjalanan - kesenangan lebih panjang. Have a (long fresh) Nice day ! 



 

Day-4/5 PQ: Menerima >< Menyangkal/Menolak/Menyesal

Setelah mengenali lalu melemahkan penyabot kita sebagai strategi pertama, maka selanjutnya strategi kedua adalah MEMPERKUAT KEBIJAKSANAAN (Strenghten the Sage). Perspektif kebijaksanaan (Perspective of Sage) adalah MENERIMA alih-alih menyangkal, menolak, menyesal. Menerima bahwa ada begitu banyak penyabot dalam diri kita. Dengan menyadari hal ini, maka kita dapat memilih untuk meredam, melemahkan, bahkan mematikan penyabot untuk berkuasa. Biar mereka berucap kata dalam pikiran (mind) tetapi kita tidak menghiraukannya.

Empati

 



Day-3 PQ: Market Volatility as Character building Opportunity

Ada untungnya mendusin ingin buang air kecil jam 6.33 tanggung sekalin bangun pagi sebelum alarm berbunyi jam 6.45. Sambil sarapan buah, cek data EIDO (Futures IDX di bursa Amerika) -4.91%... apa alasan penurunan dibalik penurunan ini? Para "hakim" dan "hyper-rational" masyarakat seperti biasa selalu mencari penjelasan rasional, ilmiah, sebab - akibat. Demikian pula pagi ini data nilai tukar US dollar tembus Rp13000! Padahal 2 hari lalu masih sekitar Rp12200, kemaren Rp12500-an. Tidak ada berita signifikan, tidak ada kondisi makro-ekonomi dan pernyataan apapun yang signifikan dari para pejabat pemerintah RI. Tidak ada kejadian negatif (seperti ledakan bom atau gempa dll). Lalu mengapa rupiah melemah? Mengapa pasar saham melemah? Sebab-akibat... bias ilusi sebab akibat adalah ulah para hakim dan beberapa antek-anteknya seperti hyper-rational, yang bisa membangkitkan antek-antek lainnya berkuasa seperti hyper-waspada.

Volatilitas market adalah "dumbbell" untuk melatih otot PQ membentuk karakter semakin baik. Kemampuan untuk mengubah respon kemas menjadi kesan: kendala dan masalah menjadi kesempatan dan atau anugerah.


Day-2 PQ: Renovasi Rumah, Renovasi Karakter

Senin, 15-Desember
Atap masih bocor. Lantai triplek lantai atas - baru dipasang - mulai dimakan rayap. Masih perlu banyak semen dan pasir. Hakim si kunyuk iblis berkata jangan beli lagi semen dan pasir! Pemakaian semen boros sekali. Apa ditilep tukang? Genteng bocor ulah tukang?! Rayap... apa tukang yang taruh / ternak-kan rayapnya?

Syukurlah kini saya mengenali itu semua hanya perkataan si kunyuk beserta antek-anteknya. Saya cukup melakukan apa yang perlu dilakukan untuk pertumbuhan dan perbaikan.... Bangun lebih pagi, berangkat lebih pagi 10-15 menit, sampai di proyek lebih cepat 50-60 menit! Bisa punya waktu menyelidiki masalah proyek tanpa terburu-buru, bisa memberi instruksi dan mengawasi dengan lebih jelas. Masalah atap bocor diatasi dengan penyusunan ulang barisan genteng dan karpet talang yang tersambung dengan spandek supaya lebih rapat dan level kemiringan lebih teratur. Sembari kembali, tukang harus waspada pijakan di genteng sekaligus mengganti genteng yang retak dan menyusunnya dengan kemiringan yang baik dan posisi yang rapat. Untuk rayap, beli anti-rayap cair di toko material dan alat semprotnya di alfa supermarket (indomaret nggak jual). Setelah  itu instruksinya ke tukang baru teruskan pekerjaan plester. Tetap sekalian pesan pasir dan semen sambil me-rekap pemakaian atas material tersebut.

Sinker si penghindar sempat bilang "jangan pesen lagi semen pasir, nanti yang di rumah marah". Demikian pula korban si budag "kapok saya bikin keputusan beli material/ semen kalau hasilnya hanya dituduh ngga beres, boros, borju, nilep.." Kabar baiknya - itu kan hanyalah perkataan antek-antek penyabot - yang saya lakukan adalah yang perlu dilakukan saat ini untuk perbaikan dan kemajuan proyek.

[Hari ke-7 / Day-1] Positive Intelligence

Hari ke-6 sabtu 13-desember bangun siang! Seiring berjalannya waktu, saya memajukan diri untuk mengganti dan menambah / menambang komitmen (overlapping commitment) yaitu melatih otot PQ (Positive Intelligence) dimulai pada hari ke-7 komitmen bangun pagi yang jatuh pada hari minggu 14-desember sebagai Day-1 komitmen melatih 'otot' PQ.

Kita harus memeriksa pemikiran (Mind) yang men-sabotase diri kita. Ada sepuluh tipe penyabot. Penyabot nomor 1 sebagai sang pemimpin adalah sang HAKIM. Hakim ini memiliki sembilan kaki-tangan penyabot lainnya, dan beberapa penyabot itu cukup dominan menguasai pemikiran kita - biasanya tanpa kita sadari -  hasil dari gen warisan nenek-moyang sebagai alat untuk bertahan hidup, baik fisik maupun emosional.

Ada 3 dari sembilan kaki-tangan penyabot yang mendominasi pemikiran (dengan demikian mendominasi sikap dan tindakan saya) selama ini yaitu :
- Penghindar
- Hyper-rational
- Korban

Saya menandai hakim - sang pemimpin penyabot - sebagai si kunyuk iblis
Penghindar adalah sinker - si penenggelam
Hyper-rasional si dodol doktor doom
Korban ialah si budagh - si buta dari gua hantu.




Navigating 2015 [Hari ke-5]

Research analyst adalah orang yang bertugas untuk membuat analisis. Bagaimana prospek pasar saham Indonesia untuk tahun 2015 ? Silakan pm saya untuk mendapatkan ulasan lengkap prospek saham tahun 2015 oleh research analyst senior yang sudah berpengalaman dan dikenal luas oleh partisipan pasar modal indonesia.

Berbicara mengenai Navigating 2015.... bagaimana dengan navigasi pribadi kita masing-masing? Kebetulan saya sedang berupaya untuk meningkatkan kebiasaan-kebiasaan baik. Dimulai dari yang sederhana yaitu komitmen bangun pagi setiap hari paling lambat jam enam pagi. Hari ini baru menginjak hari ke-5 dimana entah kebetulan atau kebenaran bahwa semalam tanpa rencana ke suatu mall dalam rangka suatu urusan yang harus menunggu. Daripada menunggu diam saja, kami mendatangi toko buku besar yang ada di mall tsb. Saya membeli  buku "Positive Intelligence" dengan tekad bukan sekedar untuk mental activity alias dibaca saja tanpa diaplikasikan. Jadi ada baiknya saya ungkapkan di blog ini supaya bisa menjadi komitmen yang diketahui oleh umum. Kalau untuk membentuk kebiasaan-kebiasaan baik dengan niat yang tulus tanpa ada kepentingan sampingan apapun, mengapa harus malu, takut dan gentar terhadap tatapan sudut-pandang orang lain?

Hari ke-4: Sesat Pikir Perencanaan (91)

Hari ke-empat komitmen untuk bangun paling lambat jam enam pagi, terlaksana. Bangunnya malah jam 5.40 sebelum alarm setel-an jam 5.45. Maunya sih rencana berangkat lebih pagi sekitar jam 6.30 dari biasanya yang jam 6.50. Namun ada saja beberapa kegiatan di luar rutin yang 'harus' dilakukan seperti membungkus paket, 'call nature' sebelum waktu biasanya dll sehingga tetap saja keluar unit jam 6.45. Keluar ke jalan raya seperti biasa jam 7 lewat. Macet jalan raya berbeda tempat, sehingga pilihan jalan sedikit berbeda, namun  tetap saja waktu yang dihabiskan untuk perjalanan dari tempat tinggal ke tempat kerja sekitar 1 1/2 jam. Kalau sedang ada situasi tertentu malah bisa sampai 2 jam, bilamana sedang 'beruntung' paling cepat tetap saja tidak kurang dari 1 jam perjalanan.

Saya jadi teringat fallacy (sesat pikir) nomer 91 yaitu mengenai perencanaan. Rencana selalu berhubungan dengan masa-depan. Kita tahu bahwa masa-depan selalu penuh ketidakpastian. Apalagi bila rencana terlalu detail, maka detail perubahan situasi pun bisa berbeda dari perkiraan, meskipun rencana itu adalah rencana sepele dan berjangka-pendek seperti perencanaan untuk perjalanan dari tempat-tinggal menuju tempat kerja seperti yang telah saya ceritakan.

Bayangkan apabila merencanakan sesuatu yang berdurasi panjang dengan detail yang banyak dan berhubungan dengan begitu banyak pihak, seperti rencana renovasi rumah tinggal yang sudah tua....
1. Atap genteng plentong rangka kayu yang sebagian sudah dimakan rayap dan bocor, bisa bocor karena kedudukan atap yang mulai miring (karena reng-nya lapuk dimakan rayap), bisa juga karena gentengnya sudah retak atau bocor rambut.
2. Talang seng ada yang retak sehingga menyebabkan kebocoran
3. Tidak ada gambar struktur bangunan awal
4. Rumah sudah beberapa kali renovasi kecil, tanpa standar ukuran (tanpa sikuan, level dan bentangan yang terencana)
5. Dinding tembok dari kapur, bukan semen. Sebagian sudah meluruh di sana-sini.
6. Kusen dan pintu banyak yang sudah dimakan rayap, padahal rencananya sebagian mau dipakai lagi
7. Sebagian atap dan plafon dari asbes yang rencananya mau dibongkar dan dibuang semua (baru tanpa asbes)
8. Instalasi listrik yang kacau-balau dan sudah ada yang kortslet di sana-sini.
9. Mesin pompa air yang terletak lebih rendah dari level lantai rumah, rawan banjir, kortslet.
10. Lokasi rumah di jalan yang sempit dan buntu, hanya muat satu mobil
11. Posisi rumah berdempetan dengan tetangga sekeliling berdesak-desakan
12. Rumah bukan milik sendiri ; ada kepentingan / keinginan pemilik rumah yang berbeda sudut pandang
13. Kabel listrik dan telepon yang malang-melintang diatas atap sehingga berurusan dengan kepentingan tetangga
14. Rumah penuh sesak dengan barang-barang tua seperti berbagai meja tulis, meja rias, meja makan beserta kursi-kursinya, meja pajangan, lemari baju, lemari pajangan, lemari makan, lemari barang, berbagai tempat tidur beserta spring-bed nya. Belum lagi alat-alat elektronik seperti dua tv besar, kulkas. Tak terhitung elektronik kecil seperti blender, juicer, printer/scanner, jepit rambut, rice cooker, dvd player, modem tv kabel. Berbagai pajangan 'dibuang sayang' seperti lukisan, patung-patung kecil, pernak-pernik, suvenir, lampu-lampu kecil, dll. Juga banyak simpanan baju-baju lama dsb. Masalahnya sebagian besar barang-barang tersebut tetap di simpan di dalam rumah dan rawan mengalami kerusakan atau hilang, ketika renovasi. Sebagian barang disimpan di dalam kamar paviliun, terutama barang-barang elektronik besar, spring bed dan barang-barang pribadi semisal sebagian pakaian, sepatu, peralatan tulis, alat masak, keramik, pajangan yang cukup berharga dll.
15. Bongkar - pasang material lama yang rawan menjadi rusak ketika dibongkar seperti kusen pintu, kusen jendela, atap genteng, wastafel, kran air, fitting lampu, saklar dan stop kontak.
16. Tanpa gambar rencana yang pasti, dengan perubahan rencana ruangan di sana-sini
17. Tanpa rencana pengadaan material - struktur maupun finishing - membeli ketika 'saatnya diperlukan'
18. Rencana pemakaian beberapa material lama seperti pintu, wastafel, jendela yang saat dibongkar baru ketahuan atau menjadi rusak / tidak bisa dipakai atau tidak sesuai.
19. Tanpa bantuan pengawas yang ahli !
20. Tanpa kontraktor.....

Under estimate.
* Baik dari jangka waktu proyek. Rencana awal 2-3 bulan.
* Biaya proyek.
* Pemakaian material lama. Rencana awal genteng lama dan pintu-jendela yang lama

* Jenis pekerjaan renovasi.
Rencana awal 'hanya' bongkar atap rangka kayu ganti atap rangka baja-ringan, perbaikan dinding, renovasi  wc/ kamar mandi. Pada prosesnya, 'terpaksa'
- ganti atap sebagian dengan spandek (yang lama genteng plentong)
- bongkar ruang kamar untuk kamar mandi tambahan di samping kamar mandi lama yg direnovasi
- ganti semua plafon dengan plafon tripleks
- ganti atap lantai dua karena dari asbes dan bocor pula
- ganti lantai kayu/ triplek lantai dua karena sudah rusak
- buat gudang baru
- harus ada penutup tambahan dari gap antara dinding pagar samping dengan talang air setinggi 1,2  x 15 m
- dll yang masih dalam tahap penyelesaian

MARAH : Ilusi tidak terpenuhinya perencanaan / harapan

Mengapa banyak orang - termasuk saya - seringkali merasa kesal / marah bilamana sesuatu yang tidak diharapkan terjadi?   Diluar rencana... tentu tidak diharapkan. Jadi bilamana banyak rencana... banyak potensi tidak sesuai harapan... banyak potensi untuk marah-marah atau kesal :))

[Hari ke-3] Ilusi Sebab-Akibat: Bias Cerita (13) vs Sebab-Akibat yg Salah (37)

Bangun jam enam pagi karena bunyi alarm jam 06:00. Pikiran bawah sadar atau setengah sadar bereaksi bangun.... sehubungan komitmen (Sebab komitmen bangun jam enam pagi, akibatnya begitu alarm berbunyi - meskipun masih terlelap - tetap bangun). Sebab-akibat tersebut 'mengalahkan' potensi sebab-akibat lainnya, seperti: Sebab kondisi kurang fit - sakit tenggorokan - dan kelelahan; akibatnya tidur pulas sehingga terbangun ketika alarm berbunyi namun segera dimatikan dan memilih untuk tidur kembali. Tadi rasanya ingin sekali demikian, namun "apa-daya" atau tepatnya "daya komitmen bangun jam enam pagi" lebih mencengkeram untuk ditindaklanjuti..!

Clear thinking: hubungan sebab-akibat adalah upaya produktivitas otak kita untuk mencari pola keselarasan, koneksi dan keteraturan sehingga dapat membentuk cerita yang dapat diikuti dan dimengerti dengan mudah. Kita dapat membuat cerita sebab-akibat apapun yang kita inginkan, tanpa perlu persetujuan orang lain. Demikian juga orang lain dapat membuat alasan sebab-akibat menurut versi mereka sendiri!

Contoh faktual: sekarang saya sedang mengalami radang tenggorokan atau sariawan (di sisi kiri belakang hulu lidah), kadang tenggorokan terasa gatal yang berpotensi batuk. Apakah penyebabnya? Harusnya banyak faktor, akumulasi dari kejadian beberapa hari yang lalu seperti:
Kurang asupan vitamin C atau makanan yg mengandung basa?
Kelelahan akibat mobilitas tinggi di jalanan yang macet?
Banyak pikiran/ stress renovasi, pekerjaan?
Tertular virus radang tenggorokan?
Terkena hukum karma ?
Karena makan dua scoop ice-cream di Ikea pada hari Kamis lalu?
Akibat cuti 5-hari kerja sehingga bangun siang... perut kosong/ terlambat makan/ terlambat asupan nutrisi yg dibutuhkan ? (Vitamin C tidak bisa disimpan, harus reguler di-asup, kalau berlebih pun bisa terbuang)
Kehujanan sebentar kemaren siang dalam perjalanan kaki dari  JNE kembali ke kantor?

Hmmm.... akibat semua akumulasi penyebab-penyebab di atas? Itu kesimpulan klasik.
Bagaimana dengan penyebab tunggal (mengapa saya radang tenggorokan) :

Karena saya tanpa sengaja - entah dari siapa - tertular virus radang tenggorokan dari orang lain.

Ini adalah penyebab tunggal extroblame: kesalahan karena orang lain/ situasi di luar sana.

Atau....

Karena sistem kekebalan tubuh saya sedang drop...
Ini adalah penyebab tunggal introblame: kesalahan karena diri saya sendiri

Kesimpulan:
Secara faktual dan obyektif, tidak mungkin ada penyebab tunggal atas suatu peristiwa, meskipun penyebab-penyebab itu sudah disederhanakan.... tetap saja faktor penyebabnya minimal karena dua hal; yaitu pertama diri sendiri, dan kedua situasi/ lingkungan/ orang lain. Ini masuk akal karena keberadaan kita selalu ber-INTER-AKSI dengan lingkungan masyarakat.

Kita dipengaruhi oleh lingkungan masyarakat otoritas lebih daripada yang kita bayangkan !

[Hari ke-2] Thinking: Get-up Fast but Slow driving

Hari kedua komitmen bangun jam enam pagi masih terlaksana. Turun dari unit jam 7 kurang, bermobil saat jam sibuk di Jakarta, kilometer menunjukkan jarak 3.3 km dan jam 8:00. Kecepatan rata-rata 3 km/ jam! Beruntungnya setelah belok prapatan tembus ke rumah, bisa tiba di proyek jam 8:15. Hanya 5-10 menit koordinasi dengan tukang untuk kelanjutan pekerjaan renovasi... jam 8:55 tiba di kantor dengan jarak tempuh sekitar 10 km. Jadi kecepatan rata-rata 5km/jam! Think : apakah ada artinya bahwa kecepatan rata-rata bermobil di Jakarta saat jam sibuk adalah 3-5 km/jam? Itu hanya berarti "lambat sekali" atau "macet", lalu apa gunanya? Statistik diciptakan hanya untuk mendata dan mengukur. Saya kira dari semua kita tidak peduli atau tidak perlu tahu kecepatan rata-rata saat macet itu 3 atau 5 atau 8 km/jam. Yang lebih penting adalah "borongan waktu" yaitu perkiraan waktu tempuh dari tempat tinggal menuju tempat kerja. Jadi tidak ada yang namanya kecepatan macet rata-rata. Merujuk kepada buku "The Art of Thinking Clearly" karya Rolf Dobelli, ini seperti contoh lain dari sesat pikir (fallacy) nomer 55: Masalah Rata-Rata.

[Hari Pertama] Clear Thinking... call me SeBa$TIAn


Hari ini - Senin 8 Desember 2014 - saya berkomitmen untuk menjadi hari pertama bangun paling lambat jam ENAM pagi, selama 21 hari berturut-turut secara konsisten. Selama duapuluh hari ke depan saya harus melaporkan perkembangan ini. Bilamana ada satu hari terlewat bangun lebih dari jam enam pagi, maka HARUS diulang kembali minimal 21 hari (3 minggu) bangun paling lambat jam enam pagi! Ini untuk membentuk kebiasaan baik - good habit - sekaligus achievement mentality dan berbagai keuntungan lainnya, seperti: waktu beraktivitas menjadi lebih panjang, pola hidup menjadi lebih sehat, disiplin diri, dll. So know you can call me SeBa$TIAn.... Sehat Bahagia $elalu as Trader Investor Analyst . Lalu apa korelasinya dengan 'The Art of Thinking Clearly'...? Ternyata berpikir jernih itu ada "seni-nya". Otak itu memiliki fungsi otomatis untuk memproduksi pikiran - bukan untuk mencari kebenaran. Juga (pikiran) kita DIPENGARUHI OLEH SITUASI & LINGKUNGAN LEBIH DARIPADA APA YANG KITA PERKIRAKAN. Jadi jujur saja kalau (pikiran) kita dipengaruhi lebih daripada apa yang dapat kita pikirkan SEKARANG jam 13.45... mau tidak mau kita harus lebih waspada dalam proses berpikir di masa depan yang telah menjadi SEKARANG jam 13.47. Berpikir jernih bahwa sebastian bukan nama saya, juga tidak ada seorangpun yang mengharuskan saya bangun jam enam pagi........ bahwa saya dapat menjadi tuan atas pikiran saya sendiri (serta sikap dan tindakan-tindakan saya).... namun tidak seorangpun yang bisa memperbudak pikiran orang lain tanpa seijin ybs. Selalu hati-hati atas pengaruh opini keyakinan pemaksaan kehendak otoritas/ orang lain - terutama yang sistematis sehingga tidak disadari.
  
Lalu dimana sebenarnya letak hubungan antara berpikir jernih dengan komitmen saya bangun jam enam pagi? Now please you call me Sebastian..!

I like Sebastian.... I'm very very like Sebastian. He is like George (Soros) in the business blended with (like) Peter in the personality.

I like you, my blog-reader. Pembaca, mungkin anda terkejut, tapi saya mengetahui kepribadian anda. Berikut ini adalah kesimpulan siapa diri anda..........

"Anda cenderung kritis terhadap diri sendiri. Anda memiliki banyak sekali kapasitas yang belum anda gunakan dengan maksimal. Walau anda memiliki beberapa kelemahan kepribadian, namun secara umum anda mampu untuk mengatasinya. Anda memiliki kebutuhan agar orang-orang menyukai dan mengagumi anda. Anda terlihat disiplin dan mengendalikan diri dari luar, tapi cenderung merasa khawatir dan tidak aman di dalam. Ada saatnya anda memiliki keraguan serius apakah anda telah membuat keputusan yang benar atau melakukan hal yang benar. Anda lebih memilih sejumlah perubahan dan variasi, dan menjadi tidak puas ketika dikepung oleh sejumlah larangan dan keterbatasan. Anda bangga kepada diri sendiri sebagai seorang pemikir yang mandiri dan tidak menerima pernyataan orang lain tanpa didukung oleh bukti yang memuaskan. Anda merasa tidak bijaksana untuk secara jujur membuka diri anda kepada orang lain. Ada waktunya anda extrovert, ramah dan mudah bergaul, sementara pada saat yang lain anda introvert, waspada dan pendiam. Beberapa cita-cita anda cenderung tidak realistis. Keamanan dan ketenangan adalah salah satu tujuan utama anda di dalam hidup."

Apakah anda mengenali diri anda sendiri? Dalam skala 1 (buruk) sampai 5 (baik sekali), bagaimana analisis saya tsb diatas? 

MONEY MANAGEMENT - Rahasia Para "Bandar"


MONEY MANAGEMENT

KRISIS MAKNA : DIRI SENDIRI
"Kata krisis, bila ditulis dalam bahasa Cina terdiri dari dua karakter - satu melambangkan bahaya, yang lain melambangkan kesempatan."
~ John F. Kennedy ~ 
 
Keyakinan punya banyak konsekuensi ke depan. Misalkan, keyakinan global kita tentang konsep kekurangan dan kelimpahan, konsep pasar saham (yang seringkali orang lupa bahwa yang tepat adalah pasar lelang saham) - bearish market atau bullish market - akan menentukan tingkat tekanan dan kemurahan hati akan waktu, uang, energy dan semangat kita. Namun yang lebih kuat dari itu semua adalah keyakinan inti yang menyaring semua persepsi. Keyakinan ini langsung terus mengendalikan keputusan hidup. Ini adalah keyakinan tentang identitas kita sendiri. Kita ini trader atau investor? Analis atau oportunis? Businessman atau player?

Apa identitas itu? Ini Cuma keyakinan yang digunakan untuk mendefinisikan individu, apa yang membuat unik - baik, buruk, atau biasa saja - dari individu lain. Rasa pasti tentang siapa diri kita, menciptakan batas. Kemampuan itu bersifat konstan, tapi seberapa banyak penggunaannya, tergantung pada identitas yang dimiliki.

Kita semua terus bertindak untuk mengetahui siapa diri ini sebenarnya, entah pandangan itu akurat atau tidak. Alasannya karena organism manusia yang paling kuat adalah kebutuhan konsistensi. Budaya hidup kita menghubungkan kesulitan dengan inkonsistensi, kesenangan dengan konsistensi. Coba pikirkan, bila seseorang mengatakan sesuatu tapi melakukan hal yang berbeda. Mengakui satu cara, namun bersikap lain? Kita menyebut orang tersebut plin-plan, tidak stabil, tidak bisa diandalkan, atau tidak bisa dipercaya. Maukah kita menjadi pribadi seperti itu? Tentu tidak! Maka bilamana kita berdiri di depan umum kemudian menyatakan keyakinan siapa diri ini dan apa tujuannya, berarti kita mengalami tekanan kuat untuk mempertahankan konsistensi, tanpa peduli akibatnya di masa depan.

Tentu ada penghargaan luar biasa bila tetap konsisten dengan identitas yang dinyatakan. Apa sebutan untuk seseorang yang konsisten? Kita menggunakan kata seperti cerdas, teguh, kuat, loyal, stabil, dapat dipercaya, professional, rasional, setia. Sukakah kita mendapat label ini? Bagaimana rasanya memikirkan diri seperti itu? Jelas orang akan menyukainya. Jadi kita perlu tetap konsisten untuk menjalani perubahan dari identitas diri masa-lalu (yang kurang baik atau kurang pas) menuju kepada identitas diri masa-kini terus ke masa-depan (yang terbaik dan pas) yang telah kita rancang dengan hati-hati, dan senantiasa mengenakannya.

Apakah identitas kita dibatasi oleh pengalaman pribadi? Tidak. Pengalaman hanya memberikan pengaruh. Yang membatasi adalah interpretasi kita atas pengalaman itu sendiri.

Lalu, apa hubungannya ini semua : keyakinan, krisis makna, identitas diri - dengan cara mendapatkan kesempatan untung di pasar saham? Siapakah kita sebenarnya? Tindakan dan hasil yang kita wujudkan dari pasar saham, merefleksikan identitas diri kita yang sebenarnya…….. 

Jadi siapakah diri kita:
1. Telur atau ayam ?
2. Pemikir (analis) atau pelaku (oportunis) ?
3. Penonton (monitoris) atau pelaku (trader / investor) ?
4. Pengambil rugi (cut-looser) atau pengambil untung (profit taker) ?
5. Penggerak pasar (market mover) atau pengikut pasar (market follower) ? *
* Selama ini terdapat miskonsepsi umum bahwa market-mover adalah penggerak pasar bermodal besar yang mampu menggerakkan arah pasar keatas atau ke bawah. Konsep tersebut mengabaikan atau mengganggap tidak ada dua situasi ini : 
Pertama, gerakan pasar stabil (sideways). 
Kedua, likuiditas rendah pada suatu saham (pasar) di rentang waktu tertentu.
6. Pengikut trend (trend follower) atau pelawan trend (contrarian) ?
7. Pengelola uang (money manager, money master) atau …….. penghambur uang (money waster)
8. Pengelola waktu (self-time management, melakukan hal-hal yang baik dan berguna MENURUT KITA) atau penghambur waktu (melakukan hal-hal yang sia-sia MENURUT KITA)

Untuk Poin no.1 sampai dengan no.6, tidak mudah bagi kita untuk mengidentifikasikan diri, hendak menjadi yang mana, atau lebih baik yang mana. Tapi mungkin anda mengatakan bahwa untuk poin no.4 pasti kita mau mengidentifikasikan diri sebagai seorang profit taker, bukan looser. Baiklah, tapi pikirkanlah dengan jujur: tidak ada seorang investor pun yang tidak pernah mengalami kerugian (menjadi pengambil rugi). Jadi ada saat-saat dimana kita 'perlu' menjadi seorang 'looser' di sementara waktu. Yang ingin saya sampaikan di sini adalah bahwa untuk poin 1 sampai dengan poin 6 itu kita tidak perlu memilih identifikasi mana (yang lebih baik) . Tidak penting.

Hal yang berbeda untuk poin no.7 dan no.8. Kita sepakat bahwa mengidentifikasikan diri sebagai pengelola keuangan dan waktu adalah yang tepat. Nah, kalau begitu, mengapa selama ini kita….
1. Masih memperdebatkan atas hal mana yang lebih dahulu antara telur atau ayam?
2. Memposisikan diri sebagai seorang analis lebih daripada seorang oportunis?
3. Merasa lebih baik menjadi trader/ investor , daripada monitor saja yang tidak menghasilkan apa-apa?
4. Takut cut loss, buru-buru take profit ?
5. Bukan / tidak pernah bisa menjadi market mover, hanya market follower ?
6. Bingung, lebih baik menjadi trend-follower atau contrarian ?

Sementara itu jarang sekali kita menyadari waktu yang kita habiskan untuk apa? Apakah modal capital yang kita gunakan hanya sebagai kolateral untuk kita dapat beraktivitas di pasar saham, atau memang kita mengelolanya? Antara ber-aktivitas di pasar saham (beli, tahan, jual) dengan mengelola aktivitas kita di pasar saham (mind & money management) seperti serupa, tapi berdampak yang sangat jauh berbeda. Memang tujuan semua pelaku pasar adalah sama yaitu mendapatkan profit. 

Namun money management memiliki keunggulan, yaitu:
1. Ada tujuan spesifik yang terukur dan tertulis.
2. Memberikan pedoman - standar operational procedure - dalam aktivitas di pasar.
Jadi siapapun kita - bila ingin terus sukses di pasar modal - tidak perlu berupaya menjadi ahli seperti analis, trader atau investor. Identitas yang benar-benar dibutuhkan hanya satu :

MONEY MANAGER

Beberapa keahlian yang ada dalam money management:
* Mind management : self-awareness, emotional intelligent
* Asset management : capital management, portfolio management
* Risk management : profit-loss probability
* Business management: keahlian membaca situasi pasar (operational analysis), business planner, decision maker, decision analysis, executing skill

Beberapa keahlian tambahan (optional) :
- Fundamental analysis : value investing
- Technical analysis : chartist, psychological
- Negotiation skills ( pandai bermain poker )
- Economist : macro economy, micro economy, sectoral
- Statistic expertise : probability theory
- Intuitive skills
Jadi money manager adalah trading planner & executor.


KRISIS MAKNA : PASAR SAHAM
"Kalau kita menganalisis system operasinya, maka bahasa yang tepat adalah stock-auction, bukan stock-market. Dengan memahami hal mendasar ini, akan mengubah cara pandang kita mengenali situasi pasar, yang pada akhirnya akan memberikan kita suatu keunggulan - bila kita menggunakannya. ~ Eko Taba ~

Cara pasar saham beroperasi:
- 'Pasar' saham adalah system lelang terbuka (open auction) ; padahal di pasar (toko , mall) harga kebanyakan fixed, atau nego.

- Pada 'pasar' saham, done transaction indicates buyer value = seller value. Pembeli relative sama banyaknya dengan penjual. Namun pembeli bisa berubah menjadi penjual, demikian juga sebaliknya penjual bisa tiba-tiba berubah menjadi pembeli.
Sedangkan di pasar: penjual datang untuk menjual dan pembeli datang untuk membeli. Atau sekedar melihat-lihat, cek barang dan harga (baru menjadi calon pembeli). 
 
- Di 'pasar' saham : lower price indicates seller power > buyer power
Higher price indicates buyer power > seller power

* 'Pasar' saham = POWER (Money action) mechanism
Instead of conceptual mechanism (value FA or trend TA)

Sehingga sebenarnya:
* Market = Auction (Lelang)
* Investor = Collector
* Trader = Opportunist (pengambil kesempatan), Speculator
* Fund manager = Big participant
* Herd (gerombolan, pelaku pasar) = Auction participants

Analogi "Saham" :
- Stock (saham) = livestock (ternak)
- Emiten = peternak
- Owner = pemilik peternakan
- Direksi = gembala

Market situation = Auction (place) situation
* Bull market = Premium auction, at Mall
* Bear market = Discounted auction, at the street


RAHASIA PARA BANDAR
Sebagai seorang money manager, mengerti akan paradigma cara operasi 'pasar' saham yang tepat tersebut, akan memberikan kita suatu keunggulan, bila kita menggunakannya. Kita harus cermat membaca situasi pasar, bukan melulu soal-soal teknis seperti TA atau FA. Untuk sukses di lelang terbuka, kita harus mampu sebisa mungkin mengenali para partisipan lelang lainnya, dalam hal:
- Strateginya, tujuannya
- Powernya (besar dana)
- Kelompok / koalisinya
- Time-project nya.
Ini adalah rahasia 'bandar' saham (smart money) bekerja !

Bandar saham atau money manager yang baik, memburu sukses operasional (yaitu mendapatkan profit), bukan memburu 'kebenaran' (analisis FA, TA atau opini kita menjadi kenyataan). Oleh sebab itu kita mempelajari apa yang saya sebut sebagai Operational Analysis

 
MONEY MANAGEMENT : TRADING PLAN
Inilah langkah pertama: membuat perencanaan, membuat tujuan keuangan! Ini adalah langkah yang menyederhanakan arti sukses, dengan kuantifikasi. Money management di pasar saham harus mencakup minimal :
  1. Alokasi dana: total alokasi dana saham = alokasi dana investasi + alokasi dana trading.
  2. Struktur permodalan: alokasi dana + fasilitas margin
  3. Struktur portfolio: alokasi investasi + alokasi trading
  4. Let profit run dengan trailing profit +X % (proteksi profit)
  5. Cut loss fast dengan stop-loss - Y %. X > 3Y.
Poin ke-6 : Jangka waktu (holding-period) perlu juga direncanakan, namun tidak terlalu mengikat (lebih fleksibel untuk diubah), mengingat konsep waktu adalah konsisten: bertambah maju. Sementara konsep harga saham tidak konsisten: bisa naik-turun.
Perlu diingat bahwa harga saham didasarkan atas uang (Rupiah), dan konsep uang adalah: terus bertumbuh, naik, bertambah banyak (Inflasi)! Maka memang benar bahwa
uang bekerja untuk anda” = uang “bekerja sendiri”. 
 
Jadi masalah sesungguhnya yang harus menjadi perhatian dari pengelolaan (management) kita adalah fluktuasi naik-turun harga saham + pemilihan saham yang tepat, sedemikian sehingga secara hipotetis statistic memiliki tingkat pengembalian yang tinggi di atas pertumbuhan uang (inflasi), bahkan seharusnya diatas pertumbuhan IHSG atau rata-rata tingkat pengembalian reksadana. Kalau tidak begitu, sebaiknya percayakan saja uang kita kepada para fund-manager (Bandar, smart money) yang kita percayai. Namun hal ini menimbulkan masalah lanjutan: apakah kita percaya bahwa fund-manager tsb mampu menghasilkan kinerja yang lebih baik di masa depan?



KEAHLIAN DALAM MENJARING KEBERUNTUNGAN
Kalau memang kebenarannya bahwa pergerakan saham lebih susah diduga daripada yang kita prediksi, lalu bagaimana cara meraup keberuntungan di bursa saham? Gunakan selalu akal sehat : UNTUNG adalah bila 
 
UNTUNG > RUGI

Terpaksa saya mengutip kembali pernyataan kritis yang paling populer :
"It's not whether you're right or wrong that's important, but how much money do you make when you're right and how much you lose when you're wrong"
~George Soros~

Pertanyaan Kritis
+ Bagaimana supaya untung > rugi? Buatlah jaring keberuntungan :
MONEY MANAGEMENT 
 
+ Bagaimana membuat money management yang baik, menghasilkan?
* Gunakan rumus Untung > Rugi , sehingga…
Trailing profit % > stop loss %

+ Bagaimana men-desain besaran % profit atau loss?
* Kuantifikasi perasaan

+ Bagaimana meng-kuantifikasi / meng-kapitalisasi perasaan?
* Ini bersifat subyektif. Kita harus jujur dengan diri sendiri, tahu atas level keyakinan diri sendiri. Tidak perlu nyontek orang lain. Kisi-kisinya sih 3% profit untuk setiap 1% loss. Tapi kalau mau 3% profit untuk 2,5% loss ya ngga apa-apa (terlalu pesimis?). atau 5% profit untuk 1% loss (terlalu konfiden?). Yang penting %profit > %loss. Dan yang pasti tidak boleh 0% loss karena tidak mungkin. Superman saja bisa terluka

+ Mengapa kita sering merasa bahwa bila setelah cutloss (melakukan stop loss), seringkali saham tsb berbalik arah sehingga sebenarnya bisa memberikan keuntungan? Bagaimana menghindarkan hal tsb?
* Jangan menggunakan perasaan. Yang sebenarnya terjadi adalah kita sudah melakukan hal yang baik, disiplin trading. 
 
+ Atau sering juga setelah melakukan take profit 3% target, saham tsb ternyata masih bisa naik terus ?
* Perlu diingat bahwa batas atas adalah TRAILING profit 3% jadi tidak terlalu mengikat. Maka sebaiknya bila naik, biarkan dulu, istilahnya "let profit run…"

+ Bagaimana kita tahu ketika saham menyentuh target profit 3% lebih baik take profit atau let-profit-run (hold position)? Mana yang terbaik, lebih menguntungkan yang mana?
* Tidak ada yang tahu. Yang ada adalah saran terbaik: take profit dirty. Ambil untung atas sebagian saham tsb sebagai proteksi profit. Sebagiannya lagi biarkan mengambang (buat trailing profit yang baru). Dengan cara ini maka bila harga saham masih terus naik kita masih mendapatkan tambahan profit, sementara bila harga turun kita sudah memiliki 'bemper profit' dari sebagian yang telah dijual.

+ Bolehkah kita mengubah besaran % profit > % loss?
* Boleh. Asal bukan dengan alasan perasaan. Dan jangan terlalu sering. Alasan yang utama untuk mengubah besaran tsb adalah karena ada perubahan data: adanya katalis baru, yang belum terkandung didalam desain % profit > % loss awal.

+ Kita sudah mengubah besaran %profit > %loss, tapi mengapa tetap saja diakhir periode, kita mengalami kerugian? (total rugi > total untung)
* Cek data statistic, kemungkinannya karena:
- Kita tidak memperhitungkan % fee transaksi dalam komponen. Jadi yang awal kita 'kira' 3%profit > 1% loss, faktanya ya 3%profit > 2%loss (1% fee transaksi)
- Kita terlalu cepat menutup keuntungan. Ingat yang sebenarnya adalah:
( 3 + trailing )% Profit > (1+1)% Loss.
Ini 'gue banget dimasa lalu'… 3% adalah takaran minimal profit, jangan buru-buru ditutup. Cek statistic: seringnya profit bisa terus 5,7 bahkan 12% alias unlimited vs (1+1)% loss limited potential.
- Frekuensi trading. Akumulasi fee dari over-trading akan menggerus profit. Atau bisa juga karena frekuensi trading yang rendah (under-trading) sehingga probability profit > loss tidak terdistribusi.

+ Kita sudah cek data statistic: sudah menambahkan fee sebagai bagian dari loss, mendesain trailing profit (take profit dirty), frekuensi trading sesuai… namun diakhir periode, masih mengakumulasi kerugian?
* Kemungkinan besar kita:
- TIDAK DISIPLIN
- Periode akumulasi kurang panjang. Menghitung Total Profit/Loss jangan per-minggu apalagi per-hari. Idealnya minimal dihitung per-bulan. Lalu buat juga yang per-kuartal dan per-tahun, seperti laporan keuangan perusahaan pada umumnya. 

Selamat membuat dan menggunakan 'tools' seperti para 'bandar' bekerja.... :) 

Cepat Untung Menang Besar


Cuma - cumb : Cepat untung menang besar... adalah idaman setiap trader-investor / pelaku pasar saham maupun pasar finansial lainnya. Pertanyaan selanjutnya:
Seberapa cepat?
Seberapa besar?

Sebulan gain 10%. Setahun gain 100% ? 1000% why not..?
Bila deposito menghasilkan return-on-investment ROI 10% p.a. maka bagi sebagian trader menyatakan seharusnya trading bisa menghasilkan ROI 100% p.a. atau 10% per-bulan. Perhatikan 'seharusnya' berarti keadaan sekarang belum terjadi. Itu hanya rencana. Perlu diingat bahwa pasar saham ada resiko menghasilkan ROI -10% bahkan lebih sedangkan deposito relatif tidak ada ROI negatif (kecuali bank-nya ditutup itu masalah lain dan tidak layak diperbandingkan).

In my opinion tidak pantas juga memperbandingkan tingkat keuntungan deposito dengan tingkat keuntungan saham atau forex. Mengapa?
1. Perbedaan resiko sistemik.
Saham dan forex sistem-nya berfluktuasi sehingga bisa menghasilkan return negatif sedangkan deposito tidak.
2. Perbedaan sistem itu sendiri
Uang adalah underlying transaction. Sistem perbankan adalah deposito vs kredit.
Sedangkan saham adalah paper-asset transaction dengan alat-ukur-dasarnya uang. Jadi bisa dikatakan bahwa saham adalah salah-satu dari advance-nya uang.

Jadi uang itu PASTI BERTUMBUH (dengan kata lain dari ilmu ekonomi : inflasi) sedangkan saham tidak pasti bertumbuh, malah bisa berkurang. Intinya adalah ada perbedaan dari ENERGI pertumbuhan uang (deposito) dengan harga-saham. Kecepatan pertumbuhan uang relatif konstan dan mudah diprediksi, sedangkan kecepatan pertumbuhan harga saham relatif berfluktuasi dan lebih sulit diprediksi. Pergerakan harga saham pasti berhubungan dengan mata-uang, sedangkan pergerakan mata-uang belum tentu diikuti oleh pergerakan harga saham.

Cara Perpanjang SIM (Surat Izin Mengemudi)

Berikut langkah-langkah praktis untuk memperpanjang SIM (Surat Izin Mengemudi) di Indonesia:
1. Cari lokasi dan jadwal SIM keliling di web NTMC (National Traffic Mgt Centre) kepolisian.

2. Yang harus dipersiapkan:
Asli SIM (diambil)
Asli KTP (perlihatkan)
Copy KTP 1 lbr (diambil)
Pulpen hitam
Biaya Rp150.000 nett, atau Rp140.000 (kalau minta fotocopy, +Rp5000)

3. Datang ke lokasi. Isi formulir yg disediakan, serahkan kembali, lalu tunggu dipanggil....
Ctt. Pengalaman sy datang jam 9.30, baru 'berhasil' dipanggil jam 11'an

4. Dipanggil utk foto. Bayar. Ambil SIM perpanjang yg baru.

Catatan.
Data alamat KTP dan SIM harus di wilayah kerja administratif (provinsi, kabupaten/ kotamadya) yg sama.
Misal: KTP jakbar, bisa perpanjang di jaksel. Kalau KTP Tangerang tidak bisa perpanjang di Jkt, harus di sim keliling Tangerang.

Andai KTP Purwakarta, mau perpanjang SIM Bandung ya tidak bisa. Alternatif solusi:
A. Cabut berkas (migrasi)
Lapor ke polda Bandung utk cabut berkas lama SIM. Lalu datang ke polres Purwakarta utk memasukkan berkas baru (data dari polda Bandung) tsb.

B. Buat SIM baru
Langsung datang ke polres Purwakarta utk buat SIM baru sesuai domisili alamat KTP. Sementara SIM Bandung biarkan saja tidak berlaku lagi (kadaluarsa).

Demikian tips dan info. Semoga bermanfaat.

Jak Ventura Up-Date 1Q14

Jakarta Ventura....
Musim hujan masih banjir
Jalan layang non-tol yang sudah jadi malah bikin macet
Pembangunan mono-rail membuat lebih macet
Jangan-jangan nanti ada mono-rail malah bertambah macet....!

Jakarta stock-market Ventura...
Awal tahun nilai tukar Rupiah tidak menunjukkan penguatan
US Dollar masih dihargai di atas level IDR 12K
Akhir tahun 2013 IDX 4274. 7 Jan IDX 4175. 9 Jan sore BI mengumumkan BI-rate ditahan pada level 7.50%. 10-15 Jan IDX 'terbang' 4441 (naik +6.4% dari level terendah tgl 7). Yang menjadi motor pengangkat indeks saham-saham bluechips perbankan BMRI BBRI BBNI dan ASII, sektor properti dan konstruksi. Sementara lagging saham-saham berbasis mining dan perkebunan....

Senin 10 Maret 2014.
Baru mulai awal Februari 2014 nilai tukar Rupiah menunjukkan penguatan sehubungan dengan keluarnya data inflasi Januari  0.26% mom (7.75% yoy) yang lebih rendah dibanding ekspektasi dan dibanding bulan Januari 1.07%mom (8.22% yoy) . Juga data  CAD (Current Account Deficit) yang mengecil yaitu 'hanya' - US$ 430 mio. 

IDR dibuka terus menguat relatif terhadap USD. Catatan perdagangan forex di bank panin USD pada level 11360 - 11400.  Berikut data mingguan trend penguatan IDR vs USD di hari penutupan/ sore:
Senin 3 Feb 12185 - 12225
Senin 10 Feb 12160 - 12190
Senin 17 Feb 11650 - 11690
Senin 24 Feb 11630 - 11670
Senin  3 Mar 11555 - 11595
Senin 10 Mar 11360 - 11400

Bilamana IDR menguat maka IDX pun setali tiga uang ikut menguat , data sbb
03-Feb 4386
10-Feb 4450
17-Feb 4555
24-Feb 4623
03-Mar 4584
06-Mar 4687 *

Ketika ini ditulis senin sore 10 Maret, market regional shanghai turun -3%, hangseng hampir -2%. Rupiah masih relatif menguat. Jadi IDX relatif turun sedikit in-line dengan regional stock-market, dengan kontributor penurunan saham TLKM -5% 2180 (-115) dan kontributor kenaikan saham ASII +4% 7300 (+300). Artinya apa....?
* Koreksi bursa saham lokal adalah koreksi sehat, so far.... terkait data nilai-tukar dan fundamental masing-masing emiten.
* Dana yang ada di bursa saham Jakarta (IDX) relatif be-rotasi antar-sektor saja, relatif tidak ada penambahan maupun pelarian modal besar-besaran.



Beware: Opportunities at Bearish Market

Kesempatan mendapatkan keuntungan dari pasar sedang turun (bearish market) tentu tidak lebih mudah dari kesempatan di saat pasar sedang naik (bullish market), terlebih di bursa saham Jakarta dimana tidak diperkenankan melalukan short-sell alias menjual dahulu saham pinjaman dengan harapan membeli kembali (menutup pinjaman saham) ketika harganya jatuh, sehingga mendapatkan selisih keuntungan.

Namun dari sisi kuantitas atau jumlah pelaku pasar modal tanah air yang masih relatif sedikit (sekitar 300.000 orang saja dibandingkan dengan 240 juta penduduk Indonesia) justru menjadi kesempatan bagi pemodal sangat besar untuk menciptakan harga (saham) nya sendiri di pasar.

Kalau begitu, peluang apa yang bisa diambil oleh seorang investor bermodal biasa di saat bearish market ini? Bisa dikatakan : hampir tidak ada! Strategi follow the big-boys yang berlaku di pasar saham berkapitalisasi kecil seperti Jakarta ini, akan menjadi riskan karena para big-boys pun akan berupaya mengamankan portfolio mereka sendiri, atau melakukan penjualan masif... kepada siapa?

Mungkin peluang yang tersisa adalah membeli dari pelaku pasar yang terpaksa melakukan penjualan force-selling alias terpaksa karena terkena margin-ratio (pembelian saham menggunakan leverage hutang) yang menciptakan kepanikan pasar secara tajam, sementara itu pada saham ybs masih merupakan bagian besar dari portfolio big-boys yang menunggu saat yang tepat, yaitu ketika penjualan paksa tersebut sudah selesai, untuk kemudian baru melakukan pembelian dalam rangka menjaga harga-nilai portfolionya itu.

Tiga aspek kritis dalam berinvestasi saat bearish market atau dalam situasi gejolak ekonomi:

1. Valuasi emiten di masa yang akan datang menjadi berubah.
Harga saham jatuh di bawah valuasi saat ini, belum tentu di bawah valuasi yang akan datang. Dengan kata lain, analisa Fundamental masa lalu menjadi tidak relevan dengan situasi ekonomi yang berubah sekarang.

2. Volatilitas penurunan harga saham membuat prediksi titik terendah menjadi nyaris mustahil.
Gejolak ekonomi yang diikuti oleh penurunan harga saham seringkali menciptakan kepanikan pasar yang mengakibatkan ilmu Technical Analysis yang paling canggih sekalipun menjadi tidak dapat secara tepat menentukan titik atau garis support harga saham tsb.

3. Volume transaksi cenderung tipis (sepi, sedikit), namun sesekali bisa tiba-tiba ramai.
Seperti mata uang yg memiliki dua sisi, di sisi satu diperlukan kesabaran tiada batas saat market sepi, sementara di sisi lainnya tetap dibutuhkan kewaspadaan, kesigapan bilamana tiba-tiba volume dan atau volatilitas meningkat.

Tiga strategi alternatif utama dalam situasi Bearish Market

1. BOW-SOS
Trader : Buy on weakness - Sell on strength
Teknik swing-trading dengan market minute-timing beli ketika panic (biasanya pagi hari atau sore hari) dan jual ketika terjadi technical rebound (siangnya bila beli pagi, atau besok paginya bila beli sore).

2. VISS
Investor : Step-by-step Value Investing
Teknik membeli saham secara bertahap ketika harga suatu saham jatuh menjadi under-value alias harga di pasar lebih rendah daripada nilai atau valuasi yang sesungguhnya (atau yang sudah diperhitungkan terlebih dahulu sebelumnya).

3. CREW (cash ready & wait)
Trader & Investor : Cash ready, stay away....wait, watch and catch when trend-reversal
Tidak melakukan apa-apa, mengosongkan portfolio saham dan menimbun cash merupakan salah satu teknik terbaik dalam situasi bearish market.

Kalau kita menilai suatu situasi dalam keadaan  Risk >  Reward, mengapa harus dipaksakan masuk atau ambil posisi?



Prepare for the worst. Hope for the best. Living for trading-investing.