Senin, 15-Desember
Atap masih bocor. Lantai triplek lantai atas - baru dipasang - mulai dimakan rayap. Masih perlu banyak semen dan pasir. Hakim si kunyuk iblis berkata jangan beli lagi semen dan pasir! Pemakaian semen boros sekali. Apa ditilep tukang? Genteng bocor ulah tukang?! Rayap... apa tukang yang taruh / ternak-kan rayapnya?
Syukurlah kini saya mengenali itu semua hanya perkataan si kunyuk beserta antek-anteknya. Saya cukup melakukan apa yang perlu dilakukan untuk pertumbuhan dan perbaikan.... Bangun lebih pagi, berangkat lebih pagi 10-15 menit, sampai di proyek lebih cepat 50-60 menit! Bisa punya waktu menyelidiki masalah proyek tanpa terburu-buru, bisa memberi instruksi dan mengawasi dengan lebih jelas. Masalah atap bocor diatasi dengan penyusunan ulang barisan genteng dan karpet talang yang tersambung dengan spandek supaya lebih rapat dan level kemiringan lebih teratur. Sembari kembali, tukang harus waspada pijakan di genteng sekaligus mengganti genteng yang retak dan menyusunnya dengan kemiringan yang baik dan posisi yang rapat. Untuk rayap, beli anti-rayap cair di toko material dan alat semprotnya di alfa supermarket (indomaret nggak jual). Setelah itu instruksinya ke tukang baru teruskan pekerjaan plester. Tetap sekalian pesan pasir dan semen sambil me-rekap pemakaian atas material tersebut.
Sinker si penghindar sempat bilang "jangan pesen lagi semen pasir, nanti yang di rumah marah". Demikian pula korban si budag "kapok saya bikin keputusan beli material/ semen kalau hasilnya hanya dituduh ngga beres, boros, borju, nilep.." Kabar baiknya - itu kan hanyalah perkataan antek-antek penyabot - yang saya lakukan adalah yang perlu dilakukan saat ini untuk perbaikan dan kemajuan proyek.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar