[Hari ke-3] Ilusi Sebab-Akibat: Bias Cerita (13) vs Sebab-Akibat yg Salah (37)

Bangun jam enam pagi karena bunyi alarm jam 06:00. Pikiran bawah sadar atau setengah sadar bereaksi bangun.... sehubungan komitmen (Sebab komitmen bangun jam enam pagi, akibatnya begitu alarm berbunyi - meskipun masih terlelap - tetap bangun). Sebab-akibat tersebut 'mengalahkan' potensi sebab-akibat lainnya, seperti: Sebab kondisi kurang fit - sakit tenggorokan - dan kelelahan; akibatnya tidur pulas sehingga terbangun ketika alarm berbunyi namun segera dimatikan dan memilih untuk tidur kembali. Tadi rasanya ingin sekali demikian, namun "apa-daya" atau tepatnya "daya komitmen bangun jam enam pagi" lebih mencengkeram untuk ditindaklanjuti..!

Clear thinking: hubungan sebab-akibat adalah upaya produktivitas otak kita untuk mencari pola keselarasan, koneksi dan keteraturan sehingga dapat membentuk cerita yang dapat diikuti dan dimengerti dengan mudah. Kita dapat membuat cerita sebab-akibat apapun yang kita inginkan, tanpa perlu persetujuan orang lain. Demikian juga orang lain dapat membuat alasan sebab-akibat menurut versi mereka sendiri!

Contoh faktual: sekarang saya sedang mengalami radang tenggorokan atau sariawan (di sisi kiri belakang hulu lidah), kadang tenggorokan terasa gatal yang berpotensi batuk. Apakah penyebabnya? Harusnya banyak faktor, akumulasi dari kejadian beberapa hari yang lalu seperti:
Kurang asupan vitamin C atau makanan yg mengandung basa?
Kelelahan akibat mobilitas tinggi di jalanan yang macet?
Banyak pikiran/ stress renovasi, pekerjaan?
Tertular virus radang tenggorokan?
Terkena hukum karma ?
Karena makan dua scoop ice-cream di Ikea pada hari Kamis lalu?
Akibat cuti 5-hari kerja sehingga bangun siang... perut kosong/ terlambat makan/ terlambat asupan nutrisi yg dibutuhkan ? (Vitamin C tidak bisa disimpan, harus reguler di-asup, kalau berlebih pun bisa terbuang)
Kehujanan sebentar kemaren siang dalam perjalanan kaki dari  JNE kembali ke kantor?

Hmmm.... akibat semua akumulasi penyebab-penyebab di atas? Itu kesimpulan klasik.
Bagaimana dengan penyebab tunggal (mengapa saya radang tenggorokan) :

Karena saya tanpa sengaja - entah dari siapa - tertular virus radang tenggorokan dari orang lain.

Ini adalah penyebab tunggal extroblame: kesalahan karena orang lain/ situasi di luar sana.

Atau....

Karena sistem kekebalan tubuh saya sedang drop...
Ini adalah penyebab tunggal introblame: kesalahan karena diri saya sendiri

Kesimpulan:
Secara faktual dan obyektif, tidak mungkin ada penyebab tunggal atas suatu peristiwa, meskipun penyebab-penyebab itu sudah disederhanakan.... tetap saja faktor penyebabnya minimal karena dua hal; yaitu pertama diri sendiri, dan kedua situasi/ lingkungan/ orang lain. Ini masuk akal karena keberadaan kita selalu ber-INTER-AKSI dengan lingkungan masyarakat.

Kita dipengaruhi oleh lingkungan masyarakat otoritas lebih daripada yang kita bayangkan !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar